jpnn.com, KOTAWARINGIN BARAT - Guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pangkalan Bun Abdul Kadir terpaksa menampar enam siswanya.
Pasalnya, enam siswa itu tidak mengerjakan tugas. Selain itu, mereka juga mangkir dari hukuman.
BACA JUGA: Tak Sampai Setengah Jam, Rumah Ludes
Keenam siswa itu akhirnya mengadu kepada orang tuanya masing-masing.
Setelah itu, orang tua mengadu ke Kementerian Agama Kotawaringin Barat.
BACA JUGA: Bidan Cantik Dibunuh Pacar, Kepala Dipukul Palu
Peristiwa tersebut berawal saat Abdul memberikan tugas kepada 39 murid untuk menghafal salah satu surat Alquran sejak seminggu yang lalu.
Setelah seminggu, dia menagih tugas tersebut kepada muridnya.
BACA JUGA: Tahun Depan, Kelurahan Kantongi Rp 2 Miliar
Dari 39 murid tersebut, hanya tiga siswa yang bisa menghafal tugas.
Sisanya mendapatkan hukuman dijemur di lapangan sekolah sambil menghafal tugas yang diberikan.
Namun, saat keluar ruang kelas, Kadir melihat ada enam murid berteduh duduk di bawah pohon sambil mengobrol.
Seketika itu juga Kadir menghampiri enam murid tersebut. Dia langsung melayangkan tamparan.
”Saat itu, mereka mengobrol sambil duduk. Sementara teman lain tetap berdiri sambil menghafal. Saya langsung hampiri. Memang benar saya menampar pipi mereka, tapi tidak keras atau bahkan bisa dikatakan hanya menyentuh pipi,” ujar Kadir sebagaimana dilansir Prokal, Minggu (8/10).
Sementara itu, Kepala MAN Pangkalan Bun Riyanto mengatakan, pihaknya telah memanggil enam orang tua murid yang bersangkutan untuk melakukan musyawarah.
Mereka sepakat menyelesaikan permasalahan itu secara kekeluargaan.
“Pada prinsipnya ini merupakan pembelajaran bagi kami untuk lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan,” kata Riyanto.
Riyanto mengaku sudah menegur Abdul agar tidak mengedepankan emosi lagi.
“Sudah kami berikan teguran kepada guru bersangkutan untuk tidak mengulangi lagi. Semua sudah saling memaafkan,” pungkasnya. (jok/yit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Siswi SMP Keracunan Nasi Goreng di Sekolah
Redaktur & Reporter : Ragil