jpnn.com, TANJUNG SELOR - Para penjual bendera selalu ketiban rezeki menjelang HUT Indonesia pada 17 Agustus.
Tak terkecuali pada perayaan tahun ini. Para pedagang musiman mulai bermunculan di sudut jalan Tanjung Selor, Kalimantan Utara.
BACA JUGA: KEREN! Beginilah Suasana Peringatan HUT RI di Lebanon
Salah satu pedagang yang mencoba peruntungan adalah Didin.
Warga Bandung, Jawa Barat itu mengaku menjual pernak-pernik kemerdekaan sejak 1998.
“Setiap bulan Juli dan Agustus di sini (Tanjung Selor) jualan bendera, Kalau sudah selesai sekitar akhir bulan Agustus balik lagi,” ujar Didin kepada Radar Kaltara saat ditemui di lapak jualannya, Senin (10/7).
Dia mengaku sudah sepekan menjajakan barang dagangannya. Bendera yang dijual terdiri dari berbagai ukuran dan jenis.
Misalnya, bendera untuk sepeda motor dijual Rp 10 ribu.
Sedangkan bendea untuk speedboat dan truk dilepas seharga Rp 20 ribu.
Sementara itu, bendera yang sering dipajang di rumah dijual Rp 40 ribu.
Bendera yang biasanya dipasang di perkantoran dengan lebar 1,5 meter dijual hingga Rp 80 ribu.
“Bendera background karet Rp 300 ribu, background garuda Rp 500 ribu, background kain saten Rp 700 ribu, panjangnya semua sama sepuluh meter,” tutur Didin.
Untuk saat ini, omzet per hari mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.
Omzet akan meningkat mulai 1 hingga 23 Agustus mendatang.
Dalam sehari, omzet yang dikantongi bisa mencapai Rp 15 juta.
Sebab, peminat lebih banyak dari instansi pemerintahan, mulai RW, kelurahan, kecamatan hingga masyarakat.
“Kalau dari masyarakat dua sampai tiga lembar per hari,” ucap Didin.
Pedagang lainnya, Eas mengaku baru pertama kali berjualan di Tanjung Selor.
Bendera yang dijual juga berbagai macam jenis. Mulai bendera background, umbul-umbul, dan bandir.
“Harga bendera mulai Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu per lembar. Kalau umbul-umbul Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu,” ungkap Eas. (lee/ana)
Redaktur & Reporter : Ragil