jpnn.com, JAKARTA - PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh customernya, dengan terus berupaya memberikan inovasi berbasis digital.
Hal itu dibuktikan dengan diluncurkannya aplikasi mobile yang diberi nama 'Easy', yang bisa diakses melalui smartphone dengan cara mengunduh di Playstore ataupun Apps Store.
BACA JUGA: Bisnis Karaoke Bangkrut, Ahmad Dhani Bakal Jual Es Campur Termahal di Dunia, Harganya?
“Easy merupakan aktualisasi Asuransi Jasindo dalam memberikan pelayanan yang prima bagi para customer ataupun masyarakat luas, aplikasi easy memiliki begitu banyak fitur unggulan terutama fitur–fitur yang berbasis layanan produk asuransi,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara.
Melalui aplikasi easy, para customer atau masyarakat umum bisa membeli langsung produk asuransi yang mereka butuhkan.
BACA JUGA: Satelit Telkom T3-S & Telkom Merah Putih Jaminkan Risiko kepada Asuransi Jasindo
Seperti asuransi perjalanan, asuransi micro, asuransi rumah dan masih banyak lainnya tanpa harus datang ke Branch Office atau Satellite Branch Office Asuransi Jasindo, dengan menggunakan aplikasi easy semua proses penutupan asuransi akan dilakukan secara digital.
Selain itu, pembelian produk asuransi perjalanan yang dibeli melalui aplikasi easy dapat digunakan sebagai salah satu dokumen pendukung pengajuan pembuatan Visa Schengen.
BACA JUGA: Implementasikan Train Control Monitoring System, KAI Gandeng PT INTI
“Diharapkan dengan adanya aplikasi easy ini, bisa memberikan manfaat lebih dalam pelayanan asuransi berbasis digital di Indonesia, dukungan dan peran serta dari regulator dan stakeholder sangat dibutuhkan untuk dapat menunjang inovasi–inovasi lainnya,” jelasnya.
Asuransi Jasindo menargetkan pada awal peluncuran aplikasi easy akan diunduh sebanyak 50 ribu downloader, selaras dengan hal tersebut aplikasi easy juga akan memberikan promo–promo menarik bagi pengguna aplikasi easy.
Terlebih, pandemi Covid-19 ini berdampak juga kepada durasi pengguna layanan internet berbasis smartphone, di mana pada kuartal II pada 2020 tingkat penggunaan smartphone rata-rata sebanyak 5,3 jam perhari, angka tersebut naik sebesar 30 persen dari periode yang sama pada 2019.
“Jika tantangan tersebut tidak dapat dihadapi dengan baik maka dapat dipastikan pihak–pihak yang tidak siap akan tantangan tersebut akan keluar dari persaiangan usaha yang mereka jalankan,” kata Diwe.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy