jpnn.com, JAKARTA - Bank BTN terus mengembangkan inovasinya untuk meningkatkan layanan digital banking dengan terus memoles sejumlah program digital yang dimiliki agar lebih inovatif.
Hal ini dilakukan seiring dengan kemajuan teknologi dan makin meluasnya penggunaan transaksi digital oleh masyarakat.
BACA JUGA: Jalin Sinergi, BTN Jajaki Kerja Sama dengan Perusahaan Jepang
Sejak awal tahun, BTN terus memacu pengembangan digital banking. Upaya tersebut cukup sukses mendorong minat nasabah untuk memaksimalkan penggunaan digital banking BTN, khususnya mobile banking.
Direktur Operation, IT and Digital Banking, Andi Nirwoto menuturkan hingga Oktober 2020, terjadi peningkatan jumlah nasabah yang bertransaksi via mobile banking, yakni sebanyak 60.912.342 transaksi.
BACA JUGA: Video Begituan Diduga Mirip Gisel Viral, Nikita Mirzani: Jangan Tanya-tanya ke Gue!
Jumlah ini meningkat 36% dari 2019 yang tercatat 44.872.107 transaksi. Sementara internet banking mengalami peningkatan jumlah pengguna, sebanyak 127% naik dari posisi 2019 dengan jumlah pengguna tercatat 258.521 nasabah dan pada tahun ini tercatat 587.470 pengguna.
Fitur transaksi menjadi salah satu kunci utama Bank BTN menarik masyarakat menggunakan mobile banking.
BACA JUGA: Seperti ini Komitmen BTN dalam Sukseskan Program Sejuta Rumah
Pada akhir 2019, hanya ada 62 fitur di mobile Banking Bank BTN, kini mencapai 297 fitur diantaranya pembayaran SPP ke kurang lebih 9 universitas, pembayaran PDAM, pembelian voucher streaming, pembayaran BPJS dan sebagainya.
“Akhir tahun ini kami terus menambah dan melengkapi fitur pembayaran institusi misalnya pembayaran tiket perjalanan moda transportasi, zakat, voucher games dan lain sebagainya sehingga ada kurang lebih 489 fitur baru di mobile Banking BTN,” kata Andi.
Selain fitur, BTN juga memperbaiki user interface yang semakin dinamis sehingga menjadi lebih menarik, modern, dan user friendly.
Dengan penambahan fitur, pengguna mobile banking pun naik sebesar 24% year on year (yoy) pada Oktober 2020.
Andi menambahkan, pengembangan mobile Banking juga diimbangi dengan penguatan sistem keamanan data nasabah agar bertransaksi dengan aman di mobile banking Bank BTN.
Secara teknologi BTN terus memperbarui penerapan model best practices, misalkan adanya firewall (mencegah akses tidak sah), adanya metode two factor authentification (fitur keamanan akun online dengan cara verifikasi identitas lebih dari satu kali), dan lain-lain.
Tahun depan, BTN juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk terus mengembangkan digitalisasi perbankan, di antaranya dengan layanan Open Banking yang merupakan layanan perbankan dengan Application Programming Interface (API) terbuka.
Diharapkan, hal ini akan mempermudah pengembang pihak ketiga sehingga terhubung langsung dengan bank untuk proses transaksi, baik finansial maupun non-finansial.
Di samping itu, BTN juga terus mengembangkan diri untuk menjadi mitra terbaik yang memberikan end to end solution dalam penyediaan pembiayaan dan transaksi keuangan bagi para pelaku di sektor perumahan.
Dengan mengembangkan digitalisasi, menjadi upaya Bank BTN menuju top 5 di Asia Tenggara pada 2025.
“Kebutuhan di era digital yang serba cepat saat ini menuntut perbankan untuk menyediakan berbagai layanan berbasis teknologi digital. Karena itu, melalui layanan open banking ini, diharapkan bisa meningkatkan layanan kerja sama Business to Business atau Business to Customer bagi fintech, merchant/commerce, lembaga dan institusi lainnya," tandas Andi.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy