Mantan Anggota Dewan Doni SH Terancam Hukuman Mati, Kasusnya Lumayan Gede

Jumat, 11 Desember 2020 – 20:05 WIB
Doni SH, mantan anggota DPRD Kota Palembang, Ahmad Najmi Ermawan, Joko Zulkarnain, Alamsyah, Yati Surahman dan Mulyadi, saat dilimpahkan ke Kejari Palembang. Foto: palpres

jpnn.com, PALEMBANG - Badan Narkotika Nasional (BNN) melimpahkan berkas perkara Doni SH mantan anggota DPRD Kota Palembang, tersangka penyalahgunaan narkotika jenis sabu-sabu seberat 4 kilogram dan 21 ribu ekstasi ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang, Jumat (11/12).

Berkas perkara Doni SH dilimpahkan bersama lima tersangka lainnya yakni Ahmad Najmi Ermawan, Joko Zulkarnain, Alamsyah, Yati Surahman dan Mulyadi.

BACA JUGA: M Yani Dituntut Hukuman Mati

Kepala Seksi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum), Agung Ary Kesuma SH mengatakan, pihaknya menerima pelimpahan enam tersangka berikut barang bukti untuk kemudian dilakukan penahanan di rutan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), selama 20 hari ke depan.

“Ke enam terdakwa dijerat dengan Pasal 112 dan 114 ayat 2 UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman mati,” ujarnya.

BACA JUGA: Pilkada Medan: Hitung Real Count Tim Pemenangan AMAN Selesai, Akhyar Nasution Bilang Begini

Di mana lanjut mantan Kasi Intel Denpasar tersebut, untuk kelima terdakwa dilakukan penangkapan di Palembang.

Setelah sebelumnya pengembangan di Cilacap, serta satu orang diamankan di Medan yang diduga menjadi pemilik barang haram tersebut.

BACA JUGA: Tersandung Kasus Narkoba, Oknum Anggota Dewan Ini Ditangkap di Medan

“Awal tahun nanti berkas akan kami limpahkan ke Pengadilan Negeri Kls 1 Khusus Palembang, agar ke enam terdakwa menjalani persidangan untuk mempertangung jawabkan perbuatanya,” terangnya.

Sebelumnya, seorang anggota DPRD Palembang ditangkap Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan (BNNP Sumsel) dengan barang bukti lima kilogram (kg) narkoba jenis sabu dan ribuan ekstasi.

BACA JUGA: Usai Habisi Tiga Anak Kandung, Sang Ibu Tidur di Samping Korban

Dalam jaringan ini, D berperan mengendalikan para kurir sebagai kaki tangannya. Sementara D bekerja sama seorang pemodal yang tinggal di Medan berinisial M.(jan/palpres)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler