Mantan Bek Arsenal Ditinggal Istri, Miskin, Dikejar Polisi

Senin, 25 Desember 2017 – 23:18 WIB
Emmanuel Eboue. Foto: AFP

jpnn.com, LONDON - Cobaan bertubi-tubi mendatangi mantan bek kanan Arsenal (2004-2011) kelahiran Pantai Gading, Emmanuel Eboue dalam satu tahun terakhir.

Pria berusia 34 tahun itu memang saat ini menganggur. Namun nasibnya jauh dari pemain sepak bola Eropa pada umumnya.

BACA JUGA: Arsenal dan Inter Milan Rebutan Pemain MU

Kepada Mirror, Eboue, mengungkapkan semua masalah dan keresahan yang membuat dia stres bukan main. Eboue sudah bercerai dan kalah dalam persidangan, semua asetnya diambil oleh mantan istrinya, Aurelie.

Dia pun harus bersembunyi dari polisi dan juru sita karena harus memberikan rumahnya di Einfield untuk sang istri.

BACA JUGA: Yuk, Lihat lagi Drama 6 Gol dalam Duel Arsenal vs Liverpool

Selain itu, sejak Juni, pemain yang juga pernah membela Galatasaray dan Sunderland ini tidak bertemu dengan ketiga anaknya. Eboue juga hidup tertekan, setelah kakeknya, Amadou Bertin meninggalnya. Sang kakek adalah sosok yang membesarkannya.

BACA JUGA: Arsenal vs Liverpool: JK Yakin Tuan Rumah Ogah Parkir Bus

Kakak Eboue, N'Dri Serge juga tewas dalam sebuah kecelakaan motor.

"Saya tak bisa mendapatkan uang untuk memiliki pengacara. Saya berada di rumah tapi ketakutan karena tak tahu kapan polisi akan datang. Kadang saya mematikan lampu agar mereka menganggap tak ada orang di rumah," ujarnya.

"Ini rumah saya sendiri. Saya berjuang mati-matian membeli rumah ini tapi sekarang ketakutan. Saya tak akan menjual pakaian saya atau apapun yang saya miliki. Saya akan bertarung sampai akhir karena ini jauh dari kata adil," imbuh dia.

Tak hanya itu, Eboue mengaku kadang menginap di rumah rekan dekatnya yang juga mantan pemain sepak bola Lomana Lua Lua. Dia tidur di lantai rumah Lua Lua untuk bersembunyi.

"Saya bisa bersembunyi di sana. Tapi, mereka memiliki anak dan saya tak mau mengganggu sehingga tidur di lantai. Sekarang saya benar-benar sendiri sangat menyedihkan," tuturnya.

"Setiap hari saya mencuci jins, baju, dan segalanya sendiri dengan tangan. Tangan saya mulai berat. Saya berterima kasih kepada nenek yang mengajarkan saya mencuci, memasak, dan segala hal sewaktu kecil. Saya masih bersyukur akan hidup ini, dan tak mau hal ini terjadi pada siapapun," ungkapnya.

Eboue secara langsung berharap Arsenal atau Asosiasi Pemain Sepak Bola PFA, bisa memberikannya pekerjaan walau bukan pekerjaan yang signifikan.

"Saya akan menerima pertolongan dari manapun tapi jika mantan klub saya mau membanti, saya akan sangat-sangat senang. Mungkin saya bisa membantu para pemain muda. PFA juga sempat membantu saya ketika ada masalah dengan agen, jika mereka memberikan pekerjaan, meski bukan pekerjaan besar, akan sangat baik. Saya malu jika melihat para pemain lain yang sempat bermain bersama atau saya lawan. Tapi, ini masalah saya dan saya harus bisa mengatasinya," curhat Eboue.

"Saya senang melihat Thierry Henry di televisi. Tapi, itu juga menyakitkan karena kadang saya berpikir seharusnya juga bisa berada di sana (menjadi pandit)," tutup dia. (rap/jpc/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Manajer Arsenal Puji Lini Depan Liverpool


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler