Mantan Kepala BNP2TKI: Indonesia Tak Lagi jadi Tuan di Negeri Sendiri

Senin, 22 Agustus 2016 – 19:48 WIB
Sejumlah tokoh hadir dalam Satu Tahun Partai Priboemi. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Mantan Kepala BNP2TKI (era Presiden SBY), Jumhur Hidayat menilai masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia tidak akan menguntungkan buat rakyat. Sebaliknya, hal tersebut malah akan menjadi masalah bangsa.

Jumhur mencontohkan, ketika suku Aborigin di Australia harus tersingkir dari tanah mereka sendiri secara sistematik. "Hal itu jangan sampai terjadi di Indonesia. Ada sebuah ungkapan, Satu Untuk Semua dan Semua Untuk Satu. Itulah yang terjadi ketika bangsa ini mencapai kemerdekaan, semuanya harus menjadi satu kesatuan,” ujar Jumhur dalam orasinya di HUT ke-1 Partai Priboemi, di Kartika Chandra, Jakarta, pekan kemarin.

BACA JUGA: Tjahjo Ingatkan KPU Jangan Terganggu Langkah Ahok

Dia juga mengaku prihatin, karena saat ini Indonesia sudah tidak lagi menujukkan semangat Satu Untuk Semua. “Pengerukan kekayaan alam kita oleh negara lain di Indonesia, menjadikan kita sudah tidak lagi satu Indonesia untuk semua suku,” lanjut Jumhur.

Bahkan keinginan bangkit dengan mengucapkan kata pribumi, langsung dianggap rasis dan SARA, sementara perjuangan dalam golongan dibenarkan oleh konstitusi. "Kita sudah tidak lagi menjadi tuan di negeri sendiri. Untuk itu, Partai Priboemi akan menjadi jembatan bagi warga pribumi Indonesia untuk maju. Priboemi adalah kita, ayo bangkit menjadi tuan di negeri sendiri,” imbuhnya.

BACA JUGA: Ogah Dukung Jago PDIP, Jayabaya: Jangankan Dipecat, Ditembak Saya Siap

HUT ke-1 Partai Priboemi sendiri berlangsung meriah. Tampak hadir Ratna Sarumpaet, Ahmad Mubaroq dari Dewan Pembina Partai Demokrat, Habib Novel dari DPW FPI DKI Jakarta, tokoh Betawi Eki Pitung, dan salah satu peletak pemikiran dasar Partai Priboemi, Muhamad Nazar, serta mantan Wakil Gubernur Aceh, Sultan Singapura Tengku Syawal Abdul Razak yang sengaja datang dari Singapura.

Turut hadir beberapa ormas di antaranya Laskar Priboemi, Komunitas Heikal Center, Laskar Bugis Makassar, Garda Tengku Umar Masyarakat Aceh, Laskar Merah Putih, Warga Kampung Aquarium Pasar Ikan, dan para Pemuda Pribumi Papua. (adk/jpnn)

BACA JUGA: Ahok Sebut Wajib Cuti Bertentangan dengan UUD 1945...Kok Bisa Ya?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh...Permohonan Ahok Buat Hakim MK Bingung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler