jpnn.com - JAKARTA - Kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla memilih berseberangan dengan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terkait penggunaan tanaman transgenik atau genetically modified organism (GMO). Sebab, penggunaan benih transgenik masih diperdebatkan karena efeknya bukan hanya pada sosial ekonomi tetapi juga lingkungan.
Menurut mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup (Menneg LH) Sonny Keraf, hingga kini para pemerhati lingkungan menolak pemanfaatan benih transgenik di Indonesia. “Termasuk tim Jokowi-JK juga menolaknya,” kata Sonny yang juga tim ahli di Tim Pemenangan Jokowi-JK, Sabtu (5/7).
BACA JUGA: Prabowo-Hatta Temui SBY untuk Belajar
Lebih lanjut Sonny memaparkan empat hal negatif terkait benih transgenik hasil rekayasa. Pertama adalah kontroversi mengenai dampak benih transgenik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia masih menjadi kontroversi. “Di banyak negara khususnya Eropa, mereka menolak benih transgenik,” katanya.
Yang kedua, bagi negara seperti Indonesia, kata Sonny, justru pemanfaatan benih transgenik akan menimbulkan ketergantungan petani terhadap rantai industri. Sebab, mau tak mau petani harus membeli benih ke perusahaan.
BACA JUGA: Jokowi-JK Bakal Hadirkan Kejutan di Debat Terakhir
"Kalau berjanji untuk mensejahterakan petani melalui penanaman benih transgenik, yang terjadi justru sebaliknya. Itu akan menyengsarakan petani di Indonesia dan negara-negara berkembang," ungkapnya.
Hal negatif ketiga soal benih transgenik adalah dugaan kongkalikong untuk meloloskan benih transgenik yang melibatkan perusahaan multinasional. KPK bahkan pernah mengusut dugaan suap dari Monsanto Co, perusahaan agrokimia asal Ayang berbasis di St Louis, Amerika Serikat terhadap aturan tentang izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dalam proyek penanaman kapas transgenik di Sulawesi Selatan.
BACA JUGA: Pengamat: Pertemuan SBY dengan Prabowo Pengaruhi Pilihan Masyarakat
Hal negatif keempat, sambung Sonny, penggunaan benih transgenik akan membuat petani kehilangan lingkungan untuk bercocok tanam karena penggunaan pupuk kimia. "Bencana itu antara lain ketergantungan petani terhadap pupuk kimia dari perusahaan-perusahaan besar yang justru merugikan petani," tandasnya.
Sementara visi misi Jokowi-JK, sambung Sonny, berangkat dari upaya membangun kedaulatan pangan. Ditegaskannya, Jokowi-JK memilih menjauhi penggunaan benih transgenik.
“Tanpa berpikir impor bibit transgenik, Jokowi justru mencanangkan 1000 desa berdaulat benih hingga tahun 2019, disertai peningkatan kapasitas petani, perbaikan irigasi dan rehabilitasi lahan pertanian,” pungkas Sonny.(rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Siap Kirim Karangan Bunga
Redaktur : Tim Redaksi