"BUMN yang menjadi sapi perah itu cerita lama. Cuma selama ini enggak ada orang seperti pak Dahlan yang berani membongkar semuanya. Saya sendiri waktu masih menjabat tidak pernah ada laporannya. Tapi kalau anak buah saya ada yang melakukan ya saya tidak tahu, karena saya menteri, bukan ketua KPK. Kalau saya ketua KPK lain soal," tutur Sofyan di sela-sela menjadi saksi di Pengadilan Tindak Korupsi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan dua pesawat Boeing, Jakarta Selatan, Senin (5/11).
Sofyan menegaskan, dirinya mendukung Dahlan untuk membersihkan lingkungan BUMN dan DPR RI yang bersih. DPR RI, kata dia, seharusnya melakukan fungsi pengawasan terhadap pemerintah, bukan sebaliknya menjadi pelaku di dalamnya.
"Menurut saya langkah pak Dahlan secara prinsip itu bagus. Tapi dalam hal cara, saya enggak tahu apakah tepat. Apakah menteri waktunya habis mengurus yang seperti ini, apa tidak ada pekerjaan yang lain. Lalu kenapa enggak kirim ke KPK saja," sambung Sofyan.
Sofyan juga mendorong Dahlan Iskan melaporkan nama-nama yang dimaksud ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, ini penting untuk lingkungan usaha yang bersih, lebih maju dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Ia berharap, tak ada motif lain dalam langkah Dahlan membuka tabir upeti DPR, selain untuk membersihkan lingkungan BUMN dari praktek korupsi.
"Kalau ada bukti, kasih saja ke KPK. Intinya sejauh mana pembuktian. Kesulitan kan biasanya di pembuktian. Kadang-kadang kita mendengar rumor, tapi secara proses hukum enggak boleh rumor, karena bisa pencemaran nama baik," pungkas Sofyan.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Humas BUMN Bantah Sebarkan SMS Inisial Oknum Pemeras
Redaktur : Tim Redaksi