MANOKWARI - Kesal karena pintu bekas ruangannya dirusak oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP), Martina Wospakrik mantan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan (BPP) Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat terpaksa melakukan aksi pengrusakan. Ia memecahkan sejumlah kaca-kaca di kantor BPP dengan menggunakan martil.
Peristiwa di Jalan Percetakan Negara,kompleks perkantoran Pemkab Manokwari,Senin (6/2) sore sekitar pukul 16.30 Wit ini menjadi perhatian warga. ‘’Hari ini puncak dari semua emosional yang saya pendam, rasa ketidakpuasan, rasa tidak dihargai dan saya harus buat seperti ini agar membuka mata Bapak Bupati dan Wakil Bupati untuk melihat hal ini,” ujar Martina kepada wartawan,
Martina mengatakan,ia merasa kesal karena pintu bekas ruangannya dibongkar paksa. Padahal di ruangan tersebut masih terdapati barang-barang miliknya. ”Saya sebagai mantan pimpinan di sini diperlakukan tidak adil. Saya baru tahu kalau pintu ruangan ini dijebol oleh Sat Pol PP atas perintah bupati. aturannya, yang terjadi seperti ini harus ada surat pemberitahuan terlebih dahulu pertama, kedua dan ketiga,’’ tandasnya sedikit emosi.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Yuliana Numberi, menanggapi kejadian ini dengan tenang. Namun,ia menyayangkan,aksi pengrusakan,mestinya sesama perempuan saling mendukung untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan Papua.
”Saya secara pribadi merasa sangat sedih, karena kita sebagai perempuan Papua kita tidak saling mendukung malah saling menjatuhkan. Kapan kita mau mengangkat harkat dan martabat perempuan Papua,” tutut Ny Numberi.
Sementara itu, Kepala Bagian Hukum Pemkab Manokwari, Hendrik Renjaan mengatakan, pihak pemerintah akan menempuh jalur hukum atas pengrusakan di kantor BPP ini. ”Apapun alasannya, sesuai dengan arahan bupati dan wakil bupati, maka saya diminta untuk mewakili kepala badan untuk memproses melalui jalur hukum peristiwa yang terjadi,’’ tandasnya.(lm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penembak Misterius Kembali Beraksi di Aceh
Redaktur : Tim Redaksi