Seorang remaja pengungsi asal Afghanistan yang meninggalkan keluarganya untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan sekarang banyak membantu penyintas trauma menjadi finalis penghargaan bergengsi bagi pemuda di Australia Barat, WA Youth Awards.  Ehsan Warasi baru berusia 16 tahun ketika memutuskan meninggalkan keluarganya dan terbang ke Australia setelah 10 tahun tinggal di kamp pengungsi di Iran. Dia kemudian menghabiskan waktu selama 12 bulan di pusat penahanan Australia sebelum akhirnya mendapatkan izin tinggal permanen. Ehsan, sekarang berusia 19 tahun, dan mempelajari Bahasa Inggris dari buku-buku sekolah yang didapatnya dari petugas keamanan di pusat penahanan. "Saya berusaha untuk memikirkan dimana saat itu saya berada," cerita Warasi. "Saya ingin memanfaatkan segala kesempatan yang saya miliki," Warasi dinominasikan menerima penghargaan WA Young of The Year atas kontribusinya sebagai pekerja pendukung pada organisasi Asosiasi untuk Layanan Penyintas Penyiksaan dan Trauma, dan pencapaian akademiknya yang luar biasa, termasuk diantaranya nilai ATAR 97.85 dengan rata-rata 100. Ehsan mengatakan dirinya sangat senang membantu pemuda yang memiliki resiko mengalami kehidupan yang buruk sebagai cara untuk membalas pencapaian yang dialaminya.
 "Saya memiliki ideologi dengan membantu orang lain sebenarnya kita membantu diri sendiri," katanya. "Saya merasa memiliki kewajiban untuk melakukan sesuatu untuk masyarakat karena Australia pada dasarnya telah menyelamatkan hidup saya," Kisah hidup yang dialami Warasi merupakan satu dari banyak kisah pemuda Australia Barat yang berhasil mengatasi kesulitan dengan melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Craig Comrie, CEO Dewan Kota Australia Barat Urusan Pemuda mengatakan penghargaan ini bertujuan untuk mengenali kontribusi kaum muda buat untuk masyarakat. Dia mengatakan Ehsan adalah salah satu dari 26 finalis yang mereka pilih dari sekitar 100 orang yang dinominasikan. "Banyak pemuda di Australia Barat yang melakukan hal-hal yang luar biasa tidak hanya dilingkungannya tapi juga di seluruh negara bagian maupun seluruh  Australia dan penting untuk mengenali cerita-cerita positif tersebut," katanya. "Saya sering terkejut membaca kerja luar biasa mereka dan itu membuat saya bertekad untuk berbuat lebih banyak untuk masyarakat," Membantu orang di rumah dan di luar negeri Finalis lainnya, Sian Dooley, yang pernah menderita gangguan kecemasan, depresi dan bermasalah dengan tubuhnya, saat ini menjadi pekerja remaja yang mempromosikan kesehatan mental dan mendanai pendidikan bagi remaja perempuan di Sierra Leone.  Sian, 17, mengatakan dirinya berharap dengan membekali remaja puteri di Sierra Leone yang dapat mencegah mereka untuk hamil dan menikah dini. "Jika kita terlibat dalam pendidikan mereka, hal itu akan mengubah hidup mereka dan akan mengubah kehidupan generasi yang akan datang dan itu sangat penting,' katanya. Di Australia Barat,  Sian menggunakan jurnal personalnya untuk mengurangi stigma mengenai kesehatan mental dan mempromosikan kewaspadaan mengenai masalah ini dikalangan pelajar menengah dari berbagai kalangan. "Melalui pengalaman, saya bisa memberikan mereka masukan apa yang bisa membantu mereka dan tidak dan memastikan remaja yang lain melalui masa-masa sulit mereka dan mendapatkan dukungan yang positif dan kokoh disekitar mereka," katanya. Pemenang penghargaan ini akan diumumkan pada 20 November mereka. 

BACA JUGA: Pasukan Australia Segera Bergerak Menuju Irak

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pria Paruh Baya Ini dan Anjingnya Dikejar Buaya di Pinggir Pantai

Berita Terkait