JENAZAH Whitney Houston akan dikebumikan di kompleks pemakaman Fair View di Westfield, New Jersey, di samping kuburan ayahnya, John Russell Houston Jr pada Sabtu mendatang (18/2). Sang mantan suami, Bobby Brown, dilarang menghadiri acara tersebut.
Kepastian pemakaman Whitney tercantum resmi di dokumen Los Angeles County Department of Health di California. Meski tanggal pemakaman telah ditetapkan, belum ada kejelasan soal penyebab kematian sang diva yang ditemukan tidak bernyawa di kamar mandi sebuah kamar hotel akhir pekan lalu tersebut.
Hanya, proses pemakaman itu bakal diwarnai kontroversi. Keluarganya melarang mantan suami Whitney, Bobby Brown, hadir dalam acara pelepasan jasad perempuan yang telah memberinya satu anak tersebut. Keinginan Brown bertemu sang putri, Bobbi Kristina, juga ditentang. Padahal, penyanyi R&B yang berusia 43 tahun itu belum kunjung bertemu Kristina hingga tiga hari setelah kematian Whitney.
Brown meninggalkan turnya dengan New Edition dan terbang ke Los Angeles segera setelah mendengar kabar kematian Whitney. Dia ingin mendampingi sang putri. Tetapi, beberapa teleponnya tidak disambungkan kepada Kristina. Dia juga tidak diizinkan bertemu Kristina. Tentu hal itu membuat Brown frustrasi dan marah.
Musisi yang menelurkan empat album tersebut juga ingin men-support sang putri yang dua kali masuk rumah sakit itu. Dia menyalahkan ibu Whitney, Cissy Houston, atas kejadian menggelikan tersebut. Bukan rahasia lagi bahwa Cissy membenci mantan suami Whitney itu sejak lama.
Kabar tidak sedap lainnya datang dari Peter Tatchel, aktivis hak-hak gay yang mengaku mengenal Whitney sejak lama. Menurut dia, Whitney terlihat sangat bahagia ketika bersama dengan teman perempuannya. ”Dia dipaksa menikah dengan Bobby Brown. Kehidupannya menurun hingga ke ambang kehancuran setelah menikah,” katanya, seperti yang dikutip Daily Mail kemarin.
Rumor tentang orientasi seksual Whitney yang berbeda itu beredar sejak lama. Dia disebut-sebut menjalin hubungan dengan Robyn Crawford, salah seorang asistennya. Namun, hal tersebut pernah dibantah langsung oleh Whitney. ”Saya adalah seorang ibu. Saya bukan lesbian,” tegasnya pada 2000.
Sementara itu, Gubernur New Jersey Chris Christie bersikeras menolak pemasangan bendera setengah tiang pada pekamaman Whitney. Usul itu datang dari masyarakat sebagai tanda penghargaan untuk prestasi sang diva. Menurut dia, Whitney bukan sosok yang pantas dijadikan panutan.
”Aku terganggu oleh masyarakat yang mengatakan bahwa itu (keputusan menolak bendera setengah tiang, Red) diambil karena penyebab kematiannya. Meski hingga saat ini belum disebutkan penyebabnya, yang pasti, keputusanku berdasar sejarah bahwa dia menyalahgunakan obat-obatan. Hal itu merusak banyak hal bagus yang dia lakukan selama hidupnya,” paparnya. (kkn/c12/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mei, Titi DJ Nikah Lagi?
Redaktur : Tim Redaksi