Mantan Teroris Komentari Upaya Wanita Bersenjata Api Coba Terobos Istana, Begini

Selasa, 25 Oktober 2022 – 13:11 WIB
Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan. Foto: Ist for jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Mantan teroris Ken Setiawan memprediksi aksi yang dilakukan wanita bercadar bersenjata api yang mencoba menerobos pengamanan Istana Kepresidenan, merupakan aksi lone wolf.

Menurut pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center ini, perempuan tersebut kemungkinan terpapar radikalisme, hingga kemudian melakukan aksi seorang diri.

BACA JUGA: Jokowi Kumpulkan Pejabat Polri di Istana, Sahroni: Ini Tandanya Kondisi Sudah Urgen

"Jadi, banyak masyarakat yang minim literasi terpapar radikal karena menerima informasi hoaks yang dianggap benar sehingga benci terhadap pemimpin negara aparat dan pemerintah," ujar Ken dalam keterangannya, Selasa (25/10).

Ken menduga aksi perempuan tersebut ada kaitannya dengan politik identitas.

BACA JUGA: Jokowi Tiba di Ruangan, Melepas Jas, Seseorang Mendekat

Menurutnya, politik identitas yang dimainkan pihak tertentu membuat orang yang berpikiran sempit terprovokasi, sehingga melakukan hal yang di luar nalar.

"Dulu juga ada kasus wanita yang menerobos Mabes Polri dan ditembak karena membawa senjata api," ucapnya.

BACA JUGA: Jokowi Salat Id di Istana Yogyakarta, Lihat Siapa Tentara di Sampingnya

Ken berharap aparat segera meningkatkan kewaspadaan terhadap keamanan nasional.

Karena aksi teror lone wolf biasanya liar dan tanpa komando.

"Aksi teror lone wolf itu bisa dilakukan mendadak dan tidak terikat dengan jaringan teroris seperti JI maupun JAD," kata Ken.

Komandan Paspampres Marsda TNI Wahyu Hidayat Soedjatmiko sebelumnya menyebut anak buahnya telah mengamankan seorang perempuan.

Wanita tersebut membawa senjata api jenis FN, diamankan pada Selasa sekitar Pukul 07.00 WIB sebelum menerobos Istana Kepresidenan, Jakarta.

Peristiwa bermula dari kewaspadaan seorang anggota Paspampres yang melihat seorang perempuan dengan tingkah laku mencurigakan berdiri di dekat pos utama paspampres.

Tepatnya di jalan depan Istana Merdeka, dekat lampu pengatur lalu lintas.

"Perempuan tersebut tidak menerobos istana, berawal dari kewaspadaan anggota kami (paspampres) yang langsung menghampiri perempuan tersebut."

"Perempuan itu langsung mengacungkan senjata ke arah anggota," kata Wahyu dalam keterangan tertulisnya.

Menghadapi kondisi tersebut, anggota paspampres membuat gerakan mengambil senjata api yang ditodongkan kepadanya.

Perempuan itu kemudian diserahkan ke anggota polisi lalu lintas yang sedang bertugas di depan istana.(gir/Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BNPT Ajak Generasi Z dan Milenial Aktif Menyebarkan Berita Positif di Medsos


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler