Mantap! Giliran NTT Jadi Prioritas Menteri Budi

Minggu, 30 Oktober 2016 – 05:58 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - KUPANG--Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan kunjung kerja sejumlah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dia didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono, Direktur Operasi Pelindo III Rahmat Satria, dan Direktur Bandar Udara Yudhi Sari Sitompul.

BACA JUGA: Akhir Tahun, Jokowi Bakal ke Kupang

Kunker itu selain untuk melihat sarana dan prasarana transportasi yang mendukung pariwisata, kunjungan kerja Budi kali ini juga diprioritaskan pada peninjauan daerah perbatasan dan upaya peningkatan fasilitas transportasinya.

"Saya datang ke NTT dan NTB dalam rangka melihat secara jelas bagaimana sarana transportasi yang ada di kedua provinsi ini, karena wilyah di sini kan pulau-pulau. Saya menyadari bahwa saudara-saudara kita di NTT dan NTB belum sama kondisinya dengan yang di Jawa dan Sumatera," ujar Budi.

BACA JUGA: ASN Gorontalo Siap Sambut Kedatangan Plt Gubernur

Pada kunjungan kerjanya Sabtu (29/10) Budi mengunjungi Kupang, Atambua dan Maumere.

Menurutnya, Atambua harus menjadi fokus perhatian pemerintah.

BACA JUGA: Menteri Budi: Atambua Akan jadi Benteng Negara Kita

Hal ini karena Atambua adalah daerah perbatasan yang harus dijaga.

"Saya ingin lihat situasi langsung lapangan agar dapat memutuskan langkah apa untuk memperbaiki sarana transportasi agar kelancaran konektivitas udara dan laut bisa berdampak terhadap mobilitas barang dan jasa," tegas Budi.

Menhub mengaku akan berupaya mewujudkan konektivitas di Atambua.

“Atambua akan jadi benteng negara kita, pertama nanti runway bandaranya yang saat ini baru 1.450 meter akan kita perpanjang menjadi 1.600 sampai 1.700 meter agar ATR bisa jalan, kedua pelabuhan Atapupu di Atambua akan kita perbaiki," paparnya.

Menurutnya dengan adanya pelabuhan dan bandara yang baik maka akan mendukung arus logistik barang.

"Prioritas pembangunan bandara dan pelabuhan untuk tingkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan. Kalau pelabuhan dan bandara bagus, movement logistik bagus, maka bisa mengajak orang Timor-Timor ke Atambua," katanya.

Dia menambahkan kunjungan kerjanya kali ini ingin memotret lebih detail potensi dan hambatan di Atambua sebagai daerah perbatasan, sehingga nantinya akan mendapat dukungan terutama terkait pariwisata.

Kegiatan kunjungannya ini juga didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

Frans menyampaikan beberapa laporan terkait pembangunan infrastruktur di Provinsi NTT.

"Pada 13 Desember nanti Presiden akan ke Kupang. Kemudian di Maumere untuk ground breaking sebuah waduk. Kita harapkan, Presiden juga ikut launching jembatan Palmerah yang menghubungkan dua pulau," kata Frans.

Frans menjelaskan, kata Palmerah itu kerap disebut oleh warga karena berasal dari gabungan nama dua desa yang dihubungkan jembatan tersebut.

Diketahui, jembatan itu menghubungkan Desa Palau di Pulau Adonara dan Desa Tanah Merah di Pulau Flores.

"Sehingga warga menyebutnya dengan Jembatan Palmerah. Tapi secara resmi akan disebut Jembatan Pancasila. Kami ingin mengingatkan kalau Pancasila lahir di NTT," kata Frans.

Frans menambahkan, di bawahnya itu ada arus laut yang kencang. Jadi akan dipasang turbin agar bisa menghasilkan listrik dari arus tersebut.

Menhub Budi mengapresiasi langkah Pemerintah NTT yang begitu komunikatif dengan pemerintah pusat.

Menurutnya, sebagai daerah kepulauan, konektivitas memang jadi hal yang penting.

Terlebih, NTT juga memiliki satu daerah terluar, daerah yang berbatasan langsung dengan negara lain.

Maka diharapkan, konektivitas yang ada bisa meningkatkan kemakmuran masyarakat.

"Ini provinsi kepulauan dan ada pulau terluar yang berbatasan dengan negara lain. Kita harus berikan konektivitas. Hal ini untuk mewujudkan kemakmuran. Maka kita akan optimalkan bandara yang sudah ada. Memperpanjang landasan. Secara khusus soal pelabuhan, ada kegiatan intensif. Akan kita perbaiki juga," pungkas Budi. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Penganiaya Guru Dikeluarkan dari Sekolah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler