jpnn.com, SURABAYA - Mengenakan senjata dan tangan kosong, atlet wushu dari sasana Lima Naga unjuk kebolehan di Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya kemarin (26/12). Para atlet tersebut berhasil menjadi juara umum di ajang First Bali International Kungfu Championship di Bali pada 12-18 Desember. Total, ada 22 atlet sasana Lima Naga yang masih duduk di bangku sekolah. Mereka menyumbang medali emas, perak, hingga perunggu. Sembilan di antaranya didapat siswa SD Muhammadiyah 16 Surabaya.
Dewan Pembina Sasana Lima Naga Agus Hariono menyatakan, total ada 121 atlet yang dikirim ke kompetisi wushu internasional di Bali. Mereka berasal dari enam sasana. Yaitu, Lima Naga, Yasani, CSWI, Siao Yao, Hongde, dan Wanoro Seto. "Banyak atletnya yang di bawah 16 tahun," katanya.
Pria yang karib disapa Chris itu mengungkapkan, banyaknya atlet yang masih pelajar menjadi tantangan tersendiri. Sebab, tiga bulan sebelum pertandingan, mereka harus mengikuti training center. Mulai sekali hingga enam kali seminggu. "Sebulan sebelum pertandingan, latihan setiap hari," ujarnya.
Meski masih pelajar, mereka sudah memiliki banyak prestasi. Bahkan, sasana Lima Naga telah menyabet 15 medali emas, 29 perak, dan 16 perunggu. Total medali dari enam sasana mencapai 69 emas, 86 perak, dan 8 perunggu. "Ada 725 peserta dari 89 sasana wushu, baik Indonesia maupun negara lain," jelasnya.
Salah seorang atlet SD Muhammadiyah 16 Surabaya, Muhammad Fardin, mengaku senang bisa ikut kompetisi internasional tersebut. Sebanyak 2 emas, 2 perak, dan 1 satu emas kecil diraihnya. Baik beregu dengan tangan kosong, saolin, maupun individual. "Saya juga ikut tanding dengan senjata pendek," ucapnya.
Sebelum pertandingan, siswa kelas VI itu ikut berlatih rutin di klub. Di sekolah juga ada ekstrakurikuler wushu. "Saya tidak menyangka bisa juara. Senang dapat medali emas," katanya. (ayu/c20/roz)
BACA JUGA: Pelatih: Jika Lindswell Pensiun, Tugas Saya Cari Pengganti
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lindswell Kwok Segera Menikah, Terima Tawaran jadi PNS?
Redaktur : Tim Redaksi