jpnn.com - Kontainer bekas berubah menjadi pos polantas keren di sudut simpang empat Jalan Sisingamangaraja-Muh. Yamin, Kota Palu.
Personel kepolisian yang bersiaga di sana kini tak perlu menumpang berteduh di pos ojek jika hujan.
UJANG SUGANDA, Palu
---
HAWA dingin langsung menyergap begitu kaki melangkah masuk ke pos tersebut. Sejuk dan nyaman sekali.
BACA JUGA: Mesum di Hotel, Pasangan Pelajar Digerebek Polisi
Bukan karena saat itu angin bertiup kencang, namun di dalam pos itu terdapat satu unit air conditioner (AC) setengah PK di sudut sebelah kanan pintu.
Sore itu ada tiga petugas yang mengontrol arus lalu lintas di simpang empat yang dipadati kendaraan.
Selain AC, di dalam pos tersebut ternyata terdapat televisi yang memiliki banyak siaran. Tinggal pilih menonton siaran apa.
BACA JUGA: Bertengkar dengan Pacar, Gadis Ini Nekat Lompat dari Sepeda Motor
Meski ukurannya hanya 14 inci, televisi itu lumayan untuk dijadikan teman santai saat menjalankan tugas rutin. Jadi, petugas di pos tersebut tak ketinggalan informasi.
Sambil bertugas, salah seorang petugas terlihat sedang asyik menonton televisi. Berada di dalam pos itu serasa berada di dalam kamar pribadi.
Sangat sejuk. Berlama-lama duduk di dalamnya tak masalah.
BACA JUGA: Banjir Bandang Rendam Pangandaran
Selain didukung fasilitas AC, pos tersebut dipasangi plafon sehingga hawa panas besi peti kontainer karena sinar matahari siang atau sore tak masuk ke dalam.
Menurut Bripka Wahyudi, peti kontainer bekas yang disulap menjadi pos polantas tersebut berasal dari pihak Meratus (perusahaan, Red) yang beroperasi di Pelabuhan Pantoloan, Kecamatan Taweli, Kota Palu.
Peti kontainer itu disumbangkan ke Polres Palu. Oleh pimpinan polres, kontainer tersebut kemudian diubah menjadi produk yang bernilai sosial tinggi.
''Ini juga menjadi contoh bagi polantas di kota lain,'' jelasnya.
Rekan-rekan Wahyudi yang juga anggota polantas, Ardi dan Agung, mengaku sangat gembira jika giliran berjaga di pos itu tiba.
''Ya, seperti menginap di hotel kelas melati begitu lah. Ada AC dan televisinya,'' kata Ardi sore itu, lalu tertawa.
Menurut mereka, model pos polantas itu digagas mantan Kapolres Palu AKBP Basya Radyananda. Pos itu, lanjut mereka, menjadi salah satu pos yang paling nyaman.
''Kalau hujan, bertugas di sini tetap nyaman. Apalagi, atapnya sudah tidak bocor. Bukan maksud membandingkan dengan pos lain,'' ungkap mereka dengan kompak.
Wahyudi sempat menceritakan kenangan mereka ketika masih bertugas di pos polantas lama (sebelum pos tersebut ada). Dulu, ketika cuaca panas, mereka ikut merasa panas.
Ditambah angin kencang yang sering membawa debu, wajah dan baju mereka pun ikut terkena debu. Bahkan, surat-surat di atas meja bisa terbang gara-gara angin itu.
Sebab, pos yang lama tidak dilengkapi dinding yang memadai.
''Kalau hujan, kami tetap kena airnya. Apalagi kalau hujan tersebut disertai angin kencang. Sekarang sudah tidak. Sekarang lebih enak, Bro,'' ucap Agung.
Sebelum pos itu dibangun, mereka sering menumpang berteduh di pos ojek yang berada di belakang pos polantas lama.
Berteduh di pos ojek tersebut terasa sedikit lebih nyaman. Sebab, atapnya tidak bocor.
Pos ojek tersebut juga mempunyai dinding sehingga kami terlindung dari debu yang terbawa angin.
''Tapi, setelah ada pos baru ini, kami merasa lebih nyaman dan bisa menjalankan tugas dengan maksimal. Kami tidak lagi basah atau kepanasan,'' tutur Agung yang kemudian dibenarkan Wahyudi dan Ardi. (*/c5/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zzz...Air PDAM Cuma Mengalir saat Malam
Redaktur : Tim Redaksi