jpnn.com - Setelah menghabiskan waktu selama 14 tahun bersama grup band SHE, Melly Mono mantap tampil solo. Setelah dia keluar dari grup band asal Kota Kembang itu pada 2014, Melly telah mengeluarkan dua single pada 2015 dan 2016.
Karier bermusiknya mempertemukannya dengan banyak rekan sesama pekerja seni. Salah satunya adalah Badai, eks keyboardist band Kerispatih.
BACA JUGA: Danilla Bebaskan Diri di Album Lintasan Waktu
Berawal dari bertukar pesan singkat dalam perjalanan Bandung–Jakarta, akhirnya tercetus keinginan Melly membawakan lagu ciptaan Badai.
Gayung bersambut, dirinya dipercaya membawakan lagu berjudul ‘Bagi Rasa’. Sebuah lagu bertemakan cinta mendalam, tragis sekaligus tegar.
BACA JUGA: Gandeng Rapper Malaysia, Afgan Rilis X
Lagu inilah yang kemarin dilantunkan di ruang dengar radio 95,4 KPFM Balikpapan. Melly yang datang langsung ke Balikpapan juga berbagi cerita mengenai lagu barunya ini.
Lirik lagu bercerita tentang memberikan tantangan kepada pasangan untuk mencari cinta yang lebih besar. Cinta yang lebih sabar dari cinta yang sekarang.
BACA JUGA: 7 Bidadari untuk Ultah ke-22 Naif
Meyakinkan pasangan bahwa dirinyalah yang paling memahami sang kekasih. Sekalipun sang pria sering kali membagikan perasaannya pada perempuan lain.
Dengan menjadi perempuan yang lebih dewasa dan sabar, hingga akhirnya sang pria menyadari hal tersebut.
“Dari pertama dia kirim, saya sudah langsung punya gambaran akan seperti apa lagu ini nantinya. Badai percaya bahwa saya bisa membawakan karyanya dengan baik. Begitupun saya percaya bahwa karya beliau tidak pernah salah. Buat saya ini keyakinan paling dasar dalam membuat karya musik. Tak ada keraguan,” jelasnya.
Di awal lagu, ‘Bagi Rasa’ terkesan mellow, namun dia mengakui tidak ada tangisan dan air mata selama rekaman berlangsung. Berlangsung lancar tanpa ada kesulitan berarti.
Aransemen musik dibuat cukup simpel memadukan piano, machine drum dan balutan orkestra. Membuat lengkingan vocal nada tinggi Melly terdengar begitu kuat. Lagu ini telah dirilis, 22 September. Banyak fans yang telah menantikan kehadirannya kembali.
Melly mengatakan, penggarapan memang memakan waktu lama. Dari awal Februari lalu. Memastikan timing yang tepat. Mengikuti bagian produksi dan label, Sony Music tempatnya bernaung. Untuk video clip, akan dibuat pada 10 Oktober nanti dengan mengambil lokasi di Bandung.
“Waktu take vocal lagu ini, saya memosisikan diri sebagai wanita yang tegar dan berani. Bukan wanita yang memohon-mohon dan cengeng,” begitu penjelasan Melly tentang interpretasi yang dia tempatkan untuk lagu ini.
Album menjadi tapak sejarah bagi seorang penyanyi. Dan itu kudu ada sebagai syarat agar penyanyi tersebut diakui jejaknya di dunia musik.
Meski begitu, Melly mengatakan industri musik saat ini tidaklah begitu baik. Banyak penjualan dari rekan sesama musisi juga tak sesuai harapan.
Mengingat persaingan serta industri digital yang terus berkembang. Membuat masyarakat lebih memilih mendapatkan hasil instan tanpa harus membeli.
“Kita lihat saja toko CD di Indonesia sudah gulung tikar. Tapi dunia industri harus tetap hidup dan berinovasi,” tegasnya.
Kerap bolah-balik ke Balikpapan, Melly sering mendapatkan tawaran off air. Walau begitu dia jarang mendapatkan kesempatan untuk bisa berjalan-jalan. Padahal, dia sudah lama begitu penasaran akan keindahan Pulau Derawan.
Selama di Kota Minyak pun, Melly kerap menikmati kuliner kepiting yang diakui memiliki taste berbeda dari kota lain. “Penginnya sih bisa ke Derawan. Tapi waktu yang dimiliki sering sekali mepet. Banyak sekali pekerjaan yang sudah menunggu saya,” tutupnya. (*/lil/rsh/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... The Hydrant Kembali Diundang Manggung di Viva Las Vegas
Redaktur & Reporter : Adil