jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, langkah Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meresmikan posko pemenangan Jokowi - Muhaimin untuk Pilpres 2019, sebagai langkah yang sangat cerdas.
Pria yang akrab disebut Cak Imin itu diyakini tengah memainkan langkah politik, menaikkan posisi tawar PKB.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Ungkap Upaya PKS Jegal Anis Matta jadi Capres
"Saya kira saat ini momentum terbaik bagi Cak Imin untuk memunculkan dirinya. Ia memanfaatkan situasi yang ada dengan baik," ujar Ujang kepada JPNN, Jumat (13/4).
Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini kemudian menuturkan sejumlah hasil analisa terkait politik di tanah air. Antara lain, bahwa sejak Pemilu 2014 lalu posisi tawar PKB di mata Joko Widodo cukup tinggi.
BACA JUGA: Antara Puting Prabowo dan Pilpres 2019
"Coba perhatikan sejak pemilu lalu, Jokowi dan gerbongnya selalu merawat NU dan PKB. Makanya, tidak heran PKB atau NU memiliki banyak jatah menteri. Karena Jokowi sangat butuh dekat dengan NU," ucapnya.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, sangat wajar pula jika mantan Wali Kota Surakarta tersebut mengistimewakan NU. Karena merupakan organisasi masyarakat yang terbesar di Indonesia.
BACA JUGA: Dari Papua Barat, Ini Reaksi Jokowi Soal Pencapresan Prabowo
"Secara historis kan PKB itu lahir dari rahim NU. Nah, dalam konteks itulah maka menjelang Pemilu 2019 dengan bargaining yang tinggi, dimanfaatkan oleh cak Imin," katanya.
Lebih lanjut Ujang mengatakan, langkah Cak Imin secara politik dapat disebut tidak memberi pilihan yang banyak pada Jokowi.
"Jadi, dengan meresmikan posko Join itu, secara politik dia istilahnya, dalam tanda kutip, memaksa secara halus. Artinya, tidak memberikan pilihan kepada Jokowi. Cak Imin seolah-olah ingin mengatakan, 'kalau mau didukung PKB dan NU, ya saya lah cawapresnya'. Nah ini yang dalam tanda kutip memaksa secara halus," pungkas Ujang.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilpres 2019: 3 Faktor Utama Jokowi Gampang Kalahkan Prabowo
Redaktur & Reporter : Ken Girsang