Maradona Batal Ke Sumut, Panita Lokal Pertimbangkan Jalur Hukum

BASRI Minta Upeti Rp 50 Juta untuk Kas Panitia di Jakarta

Senin, 01 Juli 2013 – 00:03 WIB
MEDAN - Kekecewaan atas batalnya kedatangan legenda sepak bola dunia, Diego Armando Maradona ke Medan masih terasa. Berbagai pihak merasa dirugikan termasuk Ketua PSSI Sumut Ir.H.Kamaluddin Harahap Msi yang telah membantu pendanaan demi kehadiran si "Tangan Tuhan" itu ke Medan.

"Kita kecewa berat karena pembatalan ini dilakukan secara sepihak dan itu sangat memalukan. Jangan menganggap sepele dengan seenaknya membatalkan sepihak, ini marwah Sumatera Utara bukan main-main," ungkap Kamaluddin Harahap selaku pembina kedatangan Maradona di Medan, dalam jumpa pers di Grand Elite Hotel, Minggu (30/6) kemarin.

Selain panitia dan warga Medan yang berniat menyaksikan langsung mantan pelatih Argentina di Piala Dunia 2010 itu, orang nomor satu Sumut, Gubsu Gatot Pudjo Nugroho juga menyampaikan kekecewaannya lewat Kamal (panggilan akrab Kamaluddin Harahap). "Pak Gubernur menyampaikan pesan via BBM kepada saya tentang rasa kecewanya karena tidak datangnya Maradona," beber Kamal.

Bukan itu saja, sambungnya lagi, Gubsu juga telah menginstruksikan Sekda Provsu untuk membantu dalam jamuan Maradona selama di Medan. "Sekda sudah siapkan jamuan. Tapi dengan kejadian ini juga sangat memalukan saya," bebernya.

Kamaluddin mengaku tak terlalu mempermasalahkan kerugian materil. Nilai 160 jutaan yang telah keluar dari kocek pribadinya tidak sebanding dengan marwah Sumut yang telah dipermalukan akibat pembatalan itu. "Kepala daerah saja sangat antusias untuk acara ini, terus terang kita sangat kecewa dan bisa saja akan berujung ke jalur hukum, karena yang dipermalukan itu kita (Sumut)," pungkasnya.

Sayangnya panpel lokal belum bertindak tegas untuk menuntut ke jalur hukum. "Kami akan lihat dulu itikad dari mereka. Apalagi Maradona kan masih di Indonesia. Nanti setelah Maradona kembali dan tidak juga ada itikad baik mereka baru kami tuntut ke jalur hukum," ujar  Ahmad Riyadi selaku Ketua Marketing.

Sampai saat ini Ketua Basri, Edy Sofyan memutus komunikasinya dengan panpel Medan.  "Kami terus coba hubungi hp-nya Pak Edy Sofyan. Termasuk pak Kamal juga nelpon dan sms. Tapi tidak ada tanggapan. Sampai saat ini kita juga terus hubungi. Harusnyadia datang ke Medan dan menjelaskan," ujar Bendahara, Masdalena Lubis.

Masdalena mengatakan sejauh ini panitia lokal meminta bantuan dari Kamaluddin Harahap untuk mendanai. Sementara BASRI tak juga mengucurkan dana hingga jelang kedatangan. "Tak ada sepeserpun kami terima. Malah kami minta bantuan Pak Kamal untuk lebih dulu mendanai operasional baik hotel dan lainnya," ujarnya.

Anehnya, BASRI malah meminta dana dari panitia lokal sebesar Rp 50 juta. Alasannya untuk mengisi kas panitia BASRI di Jakarta. "Ini masih ada bukti smsnya. Silahkan simpulkan sendiri apa ini. Bukannya mereka memberi dana malah meminta dana ke panitia lokal. Jelas mereka mau melakukan penipuan ke kita. Sekarang tugas kami untuk mengembalikan uang peserta. Sementara BASRI pusat terkesan menghindar," ungkapnya.

Selain pihak panpel, pihak hotel JW Marriot juga turut melontarkan kekecewaan. Pasalnya selain pemunduran jadwal dari tanggal 19 ke 30 Juni membuat pihak Hotel sudah mengosongkan beberapa kamar.
"Sudah ada kontraknya dan Pak Arex dari pihak BASRI langsung mensurvei hotel di Medan untuk tanggal 16 hingga 19 Juni. Tapi ada pemunduran jadwal ke 30Juni. Mereka tidak bilang pembatalan, tapi cuma mengalihkan," pungkas Herman, sales marketing JW Marriot.

Memang, kedatangan Maradona ke Indonesia kali ini banyak menyisakan cerita yang tak mengenakkan. Paling diingat adalah ketika Maradona hanya berbicara sekitar 20 menit kepada para peserta coaching clinic di GBK Jakarta, untuk selanjutnya meninggalkan mereka.

Namun begitu, Diego Maradona tak mau disalahkan atas dibatalkannya kegiatan coaching clinic di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (29/6). Pasalnya, Maradona tak merasa ada kontrak soal coaching clinic yang dihadiri mayoritas anak-anak Sekolah Sepak bola (SSB) Boca Juniors Indonesia.
   
"Saya sudah tahu ada SSB Boca Juniors Indonesia. Tapi, saya tak tahu bila ada kontrak untuk memimpin coaching clinic. Ada yang berbohong soal ini. Saya pasti mau melatih anak-anak tersebut. Jadi, jangan pernah berbohong kepada anak-anak," tegas Maradona.
   
Sementara itu pihak BASRI yang diwakili Eddy Sofyan juga mengatakan bahwa dalam kontrak di antara kedua pihak ada tertera jika Mardona bakal melakukan coaching clinic. (don)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Iniesta: Kalahkan Brazil Sungguh Fantastis

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler