Marcella Zalianty, Realitas di Perbatasan

Sabtu, 14 Mei 2011 – 12:28 WIB
Marcella Zalianty. Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos

JAKARTA - Sepertinya, cukup lama publik tidak menikmati akting Marcella Zalianty, 31, di layar lebarTerakhir dia berperan di film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita pada 2010

BACA JUGA: Rachel Sendiri Lagi

Tetapi, film tersebut belum diputar di bioskop Indonesia
Film karya sutradara Robby Ertanto itu diputar perdana di Australia tahun lalu.

Mengobati kerinduan penggemar, Kamis malam (12/5) Marcella menunjukkan karya terbarunya

BACA JUGA: Senang Jadi Duta Tinju

Dia bermain dalam film berjudul Batas yang premiere-nya dilakukan di Epicentrum, Kuningan, Jakarta
Kali ini istri pembalap Ananda Mikola tersebut tidak hanya berakting sebagai pemeran utama, tetapi juga bertindak sebagai produser

BACA JUGA: Shandy Aulia, Hapus Kenangan Mantan Tunangan

Sebenarnya, kiprah putri aktor senior Tetty Liz Indriati itu sebagai produser bukanlah yang pertama.

Pada 2009, dia pernah memproduseri film berjudul LastriTetapi, pembuatan film tersebut terkendala karena Marcella tersandung kasus hukumTak patah semangat, perempuan yang tengah hamil 30 minggu itu kembali memproduseri sebuah filmDia menggandeng Rudy Soedjarwo sebagai sutradara"Saya tidak main-main menggarap film iniPerlu waktu dua tahun sampai akhirnya film ini bisa dirilisPerlu observasi, menulis, bertemu Rudy, sampai casting," tutur perempuan yang mengakhiri masa lajang pada akhir November tahun lalu itu.

Film Batas bercerita tentang kehidupan masyarakat di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di KalimantanMulai pendidikan hingga realitas kehidupan di sanaMarcella yang berperan sebagai Jaleshwari diceritakan memiliki ambisi untuk memperbaiki kinerja program CSR perusahaannya tentang pendidikan di perbatasanSampai di sana, Jaleshwari dihadapkan pada kenyataan bahwa masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan memiliki pola kehidupan sendiriMereka juga memiliki titik pandang yang berbeda dalam memaknai arti garis perbatasan

Rudy Soedjarwo sebagai sutradara menjelaskan bahwa mereka yang hidup di perbatasan menganggap orang yang hidup di seberang (masuk wilayah Malaysia, Red) adalah saudara"Mereka merasa sedarahHanya, secara politis ada batasnyaMereka tidak menganggap adanya batas ituMereka senang karena bisa mendapatkan barang-barang lebih murah di Malaysia," katanya.

Untuk itu, Rudy dan Marcella sepakat tidak hanya ingin memberikan hiburan dalam film tersebut, tetapi juga media edukasi"Untuk mengingatkan pentingnya sebuah pendidikan dan kesejahteraan supaya mereka tidak tertinggalMudah-mudahan pembagunan di daerah sana lebih cepat," harap Marcella yang ketika melakoni syuting film tersebut tengah hamil muda.

Selain Marcella, bintang lain yang ikut berperan dalam film itu adalah Arifin Putra dan Ardina RastyDua artis ibu kota tersebut memiliki kesan masing-masing ketika harus melakoni syuting di pedalaman Kalimantan

"Di sana itu susah cari sinyal handphoneTidurnya di barak tentara, banyak babi berkeliaranBenar-benar merasakan budaya yang belum pernah saya rasakan," ungkap RastyArifin menambahkan, babi menjadi hewan yang begitu dijaga"Kalau sampai kita naik mobil ngebut dan menabrak babi, disuruh ganti rugi sampai ratusan juta rupiah," tambah Arifin(jan/c6/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Epy Kusnandar Sudah Mulai Kerja Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler