jpnn.com, DUBAI - Pemilik tujuh gelar superseries sepanjang tahun 2017, Marcus Fernaldi dan Kevin Sanjaya punya cerita jelang laga puncak ganda putra Dubai World Superseries Finals 2017, Minggu (17/12) malam.
Marcus dan Kevin mengaku tak bisa tidur di malam sebelum mereka meraih gelar ketujuh tersebut. Partai final melawan Liu Cheng/Zhang Nan (Tiongkok), memang menjadi laga yang mereka tunggu.
BACA JUGA: Tutup Superseries Finals, Axelsen Kubur Mimpi Lee Chong Wei
Apalagi di pertemuan terakhir, Superminions dihentikan oleh Liu/Zhang. Namun bukan Marcus/Kevin bila tak bersemangat membalas kekalahan mereka. Sama halnya dengan kekalahan atas Takeshi Kamura/Keigo Sonoda di penyisihan Grup A, yang sudah dibayar lunas di semifinal.
Bermain kesetanan di final, Kevin/Marcus tak membiarkan Liu/Zhang mengembangkan permainan mereka. Menang straight game dengan skor 21-16, 21-15, gelar ketujuh tahun ini pun berhasil disabet dan keduanya mencatat sejarah manis dengan memenangkan tujuh dari sembilan laga final dalam setahun.
BACA JUGA: Marcus/Kevin: 7 Gelar Ini Mukjizat, Terima Kasih Indonesia
“Saya enggak bisa tidur semalam, kalau terlalu ingin menang biasanya saya memang begini. Mata sih merem, tetapi enggak pulas tidurnya. Ini sama kejadiannya seperti di malam sebelum kami menjuarai All England,” ungkap Kevin, pemain kelahiran Banyuwangi 22 tahun yang lalu itu kepada Badminton Indonesia.
Permainan Marcus/Kevin di laga final akhirnya menjawab penasaran mereka. Ganda yang dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia 2017 BWF itu tampil seperti tak punya masalah. Padahal Marcus sedang dibekap cedera ringan di bagian leher. Kevin juga mendapat masalah di bahu saat awal game pertama.
BACA JUGA: 4 Fakta Super Marcus/Kevin Usai Juara Superseries Finals
"Saya juga enggak bisa tidur semalam, cuma lima jam tidurnya. Bahkan bangunnya kepagian, jam lima pagi sudah bangun,” kata Marcus, cowok kelahiran Jakarta berusia 26 tahun.
Sementara itu, Asisten Pelatih Ganda Putra PBSI, Aryono Miranat, mengaku punya keyakinan saat melihat penampilan Marcus/Kevin di babak pertama.
“Memang setelah melihat cara main mereka di babak pertama, saya jadi lebih tenang. Kami sudah evaluasi kekalahan atas Liu/Zhang, sebelum masuk lapangan memang kami sudah diskusikan. Ternyata di lapangan, Marcus/Kevin luar biasa,” sebut Aryono.
"Itulah mereka, punya mental yang tidak mau kalah, di lapangan selalu fight. Di penyisihan kalah, mereka bisa perbaiki di semifinal, jadi mereka balik percaya diri lagi,” pungkas Aryono. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Superminions! Marcus/Kevin Ukir Rekor Fantastis
Redaktur & Reporter : Adek