jpnn.com - PARIS – Senyum Andy Bennet bertiwikrama bak bunga bakung. Impiannya menyaksikan Piala Eropa 2016 menjadi kenyataan. Warga Malahide, Irlandia itu makin senang karena bisa mendukung negaranya di Prancis.
Bennet akan bergabung bersama 100 ribu fans Irlandia tret tet tet ke Paris. “Saya benar-benar bahagia. Saya tak bisa berhenti memikirkannya,” terang Bennet sebagaimana dilansir laman RTE, Rabu (8/6).
BACA JUGA: 7 Fakta Menarik Upacara Pembukaan Euro 2016
Ungkapan Bennet mewakili jutaan penggemar sepak bola yang menantikan event empat tahunan itu. Sebelumnya, bolamania memang cemas karena persiapan Piala Eropa bersengkarut.
Salah satu yang paling mencolok ialah ancaman terorisme. Warga Prancis tentu tak akan melupakan insiden pada November 2015 lalu. Kala itu, teroris melancarkan aksinya di Paris.
BACA JUGA: Didier Deschamps Incar Sukses Pemain dan Pelatih
Aksi itu menyebabkan 130 warga meregang nyawa. Kecemasan semakin memuncak ketika teroris menyerang bandara Brussels, Belgia, Maret 2016 lalu. Dua aksi itu sudah cukup memberikan trauma.
Impian menyaksikan Piala Eropa yang gegap gempita sempat luncas. Apalagi, Direktur Turnamen Martin Kallen juga sempat mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait keamanan.
BACA JUGA: Preview Prancis vs Rumania: Noda Partai Pembuka
“Jika ada masalah keamanan, kami perlu memainkan pertandingan tanpa fans,” terang Kallen sebagaimana dilansir laman BBC pada 1 Maret 2016 lalu.
Tapi, pemerintah Prancis tak mau tinggal diam. Berbagai persiapan dilakukan untuk menyukseskan pesta sepak bola terakbar Eropa itu. Salah satu fokusnya ialah keamanan.
Awal Mei lalu, Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve sudah menjamin akan memberikan keamanan bagi warga, tim maupun suporter selama gelaran berlangsung.
“Event besar seperti ini memerlukan tingkat keamanan ekstra,” ujar Cazeneuve kala itu sebagaimana dilansir laman Telegraph.
Pemerintah Prancis tak mau kehilangan muka karena event itu memang menyangkut nama baik. Sebanyak 90 ribu polisi, tentara dan penjaga keamanan pribadi diterjunkan.
Mereka bahu-membahu menjaga tujuh juta fans yang diperkirakan datang ke sepuluh venue pertandingan. Mulai dari Lille di utara hingga Marseille di selatan. Tapi, pemerintah Prancis tetap memberi peringatan serius pada fans.
Menteri Olahraga Prancis Thierry Braillard mengatakan, fan zone resmi menjadi satu-satunya ruang publik yang akan dipasangi layar besar. Sedangkan pemilik bar dan restoran diminta tak menyediakan layar besar.
“Kami tak bisa membiarkan gerombolan tidak resmi karena pihak kepolisian belum tentu bisa menjaga mereka,” kata Braillard di laman BBC, Kamis (9/6).
Kerja keras semua pihak membuahkan hasil. Tidak ada lagi ancaman jelang Piala Eropa. Satu-satunya ancaman ialah hooligans Inggris yang berbuat onar, Jumat (10/6).
Tapi, seperti biasanya, fans Inggris memang dikenal brutal, jika tak mau disebut banal. Selebihnya, tak ada ancaman berarti. Pesta sepak bola yang hanya kalah dari Piala Dunia itu pun bisa dilangsungkan.
Tirai Piala Eropa akan dibuka ketika Prancis menghadapi Rumania di Stade de France, Sabtu (11/6) dini hari WIB. Semua pecinta sepak bola bisa berpesta. Marhaban ya Piala Eropa.... (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paul Pogba: Saya Ingin Hebat seperti Deschamps
Redaktur : Tim Redaksi