Mari Lawan Virus Corona! Ini 3 Kelemahan COVID-19

Minggu, 12 April 2020 – 04:55 WIB
Ilustrasi wabah corona. Foto: diambil dari pixabay

jpnn.com - Pandemi virus corona telah menginfeksi lebih dari 1,5 juta populasi dunia dan sebabkan kematian hingga lebih dari 100 ribu jiwa. Meski begitu, ternyata virus corona punya kelemahan. Hal ini tentu saja bisa dimanfaatkan untuk mencegah penularan, serta bisa membantu pengobatan dan pengembangan vaksin.

Meski angka pasien yang pulih pun tak sedikit, tapi dengan fakta bahwa hingga kini belum ada obat dan vaksin untuk COVID-19, penyakit akibat virus corona strain baru SARS-CoV-2, warga dunia pun diselimuti kekhawatiran.

BACA JUGA: Ini Bukti Tiongkok Sukses Membendung Penyebaran Virus Corona

Selain berbagai cerita tentang pasien yang pulih, studi tentang pengobatan, serta upaya pengembangan vaksin, ada lagi kabar baik seputar pandemi global ini.

Hal tersebut tentu saja bisa Anda manfaatkan untuk mencegah diri dari penularan corona. Lalu apa saja kelemahan virus corona?

BACA JUGA: 8 Kiat Menjaga Kesehatan Jantung dan Ginjal

1. Virus Corona Lemah Terhadap Sabun

Membersihkan tubuh atau benda dari virus tak cukup dengan air, tapi juga harus dikombinasikan dengan pelarut lemak alias sabun!

BACA JUGA: Cara Sederhana Tingkatkan Imunitas Tubuh agar Terhindar dari Virus Corona

Tubuh virus terdiri atas tiga bagian, yaitu DNA atau RNA yang jadi inti virus, protein, serta lapisan lemak (pelindung luar mereka). Nah, sabun dapat menghancurkan lemak dengan mudah.

Ketika sabun berhasil menghancurkan lapisan terluar dari virus yang merupakan lemak itu, secara otomatis DNA dan proteinnya juga akan ikut hancur.

Itulah mengapa, dr. Atika menyebut bahwa cuci tangan pakai air dan sabun adalah pilihan utama untuk membersihkan tangan.

“Penggunaan sabun yang digosokkan secara merata ke seluruh tangan lebih bisa mengangkat kuman yang bersembunyi di antara lipatan-lipatan kulit,” katanya.

2. Antibodi Ampuh Melawan Virus Corona

Seseorang dengan daya tahan tubuh yang baik akan lebih sulit untuk terinfeksi virus corona. Sekalipun terinfeksi, gejala yang muncul sifatnya ringan dan mudah sembuh. Intinya, semua jenis virus akan kesulitan menembus antibodi yang kuat.

Ada sebuah studi di Australia yang melakukan studi terhadap antibodi manusia dan virus corona. Sampelnya adalah pria berusia 47 tahun dengan gejala ringan dan tidak memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi atau diabetes. Ia hanya memiliki satu infeksi, yaitu COVID-19.

Setelah seminggu lebih, antibodi mulai terbentuk di dalam tubuhnya. Itu berarti, tubuhnya sedang berusaha melawan. Tak lama kemudian, kondisi pasien pun membaik.

Untuk mendapatkan daya tahan tubuh yang prima, dr. Nabila Viera Yovita mengatakan, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C, sayuran hijau dan makanan yang mengandung vitamin D, serta sayuran atau buah yang berwarna ungu.

3. Virus Corona Bisa Mati oleh Disinfektan

Disinfektan adalah zat yang digunakan dalam proses pengurangan jumlah mikroorganisme. Proses disinfeksi biasanya dilakukan pada permukaan benda, seperti dinding, meja, lantai, perabot rumah tangga, tirai, karpet, pakaian, dan lain sebagainya.

Ada beberapa disinfektan yang dapat dipakai berdasarkan anjuran Dinas Kesehatan, yaitu:

  • Bleach (pemutih) yang diencerkan dengan takaran 2 sendok makan per 1 liter air.
  • Karbol yang diencerkan dengan takaran 2 sendok makan per 1 liter air.
  • Pembersih lantai diencerkan dengan takaran 1 tutup botol per 5 liter air.
  • Larutan alkohol 70% atau disinfektan rumah tangga terdaftar.
  • Hidrogen peroksida diencerkan sesuai takaran petunjuk penggunaan dalam kemasan.
  • Virus corona dianggap bisa mati dengan bahan disinfektan di atas dalam waktu 1 menit.

Namun, bukan berarti Anda boleh menyemprotkannya langsung ke badan, ya! Sebab, disinfektan yang disemprotkan secara berlebihan ke tubuh malah bisa jadi karsinogenik—bisa picu kanker di kemudian hari.

Ada juga yang bilang bahwa virus corona tak tahan dengan suhu panas. Namun, faktanya belum ada penelitian yang secara pasti bisa membuktikannya.

Kalaupun tak tahan suhu panas, suhu yang dibutuhkan untuk membunuh virus tersebut harus minimal 56 derajat Celsius.

Suhu sepanas itu memang tak bisa langsung dipaparkan ke manusia. Itu hanya berlaku untuk makanan dan minuman yang dipanaskan. Di masa pandemi ini, memang Anda disarankan untuk menyantap makanan yang dimasak matang supaya tak ada virus yang tertinggal dan menyebabkan penyakit.

Itulah tiga kelemahan virus corona yang bisa Anda manfaatkan untuk mencegah penularannya.

Perkuat daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, tetap di rumah, terapkan physical distancing dan pakai masker kain bila harus beraktivitas di luar rumah, serta jaga kebersihan dengan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sesering mungkin.(RN/RH/klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler