Marko Simic: Saya Berjuang agar Bisa Juara di Rumah Sendiri

Selasa, 13 Februari 2018 – 05:59 WIB
Marko Simic menggendong Riko Simanjuntak.FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos

jpnn.com, SOLO - Persija bakal berlaga di babak final Piala Presiden 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, 17 Februari.

Baner besar bertuliskan Persija Coming Home dibentangkan Jakmania –sebutan suporter Persija Jakarta– setelah wasit Yudi Nurcahya asal Bandung meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga leg kedua semifinal Piala Presiden 2018, melawan PSMS Medan, Senin (12/2).

BACA JUGA: Gede: The Jakmania Harus Dapat Hadiah Juara

Ya, setelah kemenangan 4-1 atas PSMS Medan dalam first leg semifinal di Stadion Manahan, Solo (10/2), Persija memang hanya butuh tidak kalah 0-4 atau lebih pada second leg.

Ternyata, klub berjuluk Macan Kemayoran itu malah kembali menang 1-0 atas PSMS kemarin.

BACA JUGA: PSMS Gagal di Piala Presiden, Djanur: Persija Lebih Baik

Lagi-lagi striker asal Kroasia Marko Simic yang menjadi pahlawan. Setelah hat-trick pada first leg, pemain berjuluk Super Simic itu kembali menjadi momok pertahanan PSMS dengan golnya pada menit ke-60. Dengan begitu, Simic kini telah menyarangkan sembilan gol di Piala Presiden 2018.

Bagi Persija, lolos ke final membuat mereka akhirnya pulang ke rumah yang telah ditinggalkan sejak 2016.

BACA JUGA: Persija Lolos ke Final Piala Presiden 2018

Selama dua tahun terakhir, Persija menjadi tim musafir. Sejak tak lagi bermarkas di Stadion lebak Bulus, mereka sempat bermarkas di SUGBK pada 2008-2016.

Namun, karena stadion nasional, Persija sering terusir dari sana. Apalagi, SUGBK dipersiapkan untuk Asian Games 2018.

Karena itu, Persija pernah bermarkas sementara di Stadion Manahan, Solo, pada 2016. Kemudian, saat Liga 1 bergulir, mereka sering memakai Stadion Patriot, Bekasi, atau Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.

Tak heran, baner yang dibentangkan itu wujud dari kerinduan Jakmania menyaksikan pertandingan di rumah sendiri.

’’Saya berjuang untuk itu, cetak gol sampai final, dan kami bisa juara di rumah sendiri,’’ kata Simic.

Pelatih Persija Stefano Cugurra pun menyadari keinginan Jakmania. Meski harus membagi konsentrasi dan tenaga dengan laga perdana AFC Cup melawan Johor Darul Ta'zim di Malaysia pada 14 Februari, mereka masih menurunkan 80 persen kekuatan terbaiknya.

Hanya nama-nama seperti Rohit Chand, Sandi Sute, Novri Setiawan, dan Rezaldi Hehanusa disimpan.

Tiga nama terakhir bahkan dimasukkan di babak kedua untuk meredam agresifitas PSMS kemarin sore.

’’Saya katakan tetap fokus ke Piala Presiden dulu, setelah itu berpikir AFC. Tapi, kami senang akhirnya bisa ke final,’’ katanya.

Dia mengakui, strateginya tetap menurunkan skuad utamanya karena melihat Ayam Kinantan –julukan PSMS– bukanlah tim lemah.

Punya kecepatan ketika serangan balik membuatnya tetap meminta anak asuhnya tampil habis-habisan sepanjang 90 menit.

Di sisi lain, Pelatih PSMS Djadjang Nurdjaman mengakui, Persija memang layak menang. Walaupun timnya sempat menguasai pertandingan dan banyak menyerang di babak pertama, kualitas tim lawan jadi salah satu faktor terciptanya gol Simic di babak kedua.

’’Konsentrasi dan mental kembali menjadi masalah. Kami akan evaluasi setelah ini, masih ada banyak waktu. Kami juga akan agendakan uji coba sebelum Liga 1 bergulir,’’ tuturnya. (rid/ham)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lolos Final Piala Presiden 2018, Persija Akhiri Rekor Buruk


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler