JAKARTA - Inilah resiko yang harus diterima Pia Zebadiah karena harus menjalani pertandingan di dua nomor. Selain di ganda putri, Pia juga bertarung di ganda campuran bersama sang kakak, Markis Kido. Sayangnya, hasil yang diterima di dua nomor itu bertolak belakang.
Jika Pia sukses lolos ke babak kedua di nomor ganda putri, situasi sebaliknya terjadi di ganda campuran. Kerjasama Pia/Kido tak bisa berkutik di hadapan wakil Tiongkok, Jin Ma/Xu Chen. Pia/Kido dipaksa mengakui keunggulan Ma/Chen dua set langsung 10-21, 10-21 dalam babak kedua Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 di istora, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6).
Setelah pertandingan, Pia mengaku sangat kelelahan. Hal itulah yang membuat mereka kalah mudah. Padahal, di pertandingan-pertandingan yang dijalani sebelumnya, mereka tak pernah kalah semudah itu.
“Badan memang tidak bugar. Mungkin ini karena saya harus bermain dua kali hari ini. Kalau melawan wakil Tiongkok kan memang harus tampil dalam kondisi badan sangat bugar,” terang Pia setelah pertandingan.
Berbagai strategi yang hendak diterapkan ternyata juga tak berjalan mulus. Di dalam lapangan, Pia/Kido sebenarnya hendak bermain dalam tempo cepat. Sayangnya, tenaga Pia memang tak bisa diajak kerja sama. Apalagi, lawan juga berada dalam performa terbaik.
Tekanan demi tekanan dari sang lawan membuat Pia/ Kido benar-benar tak berkutik. “Tenaga benar-benar sudah mulai berkurang. Kecepatannya juga hilang. Kami berada di bawah tekanan dan tidak bisa keluar dari tekanan itu,” sesal Pia. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenson Button Tak Pede di Seri Inggris
Redaktur : Tim Redaksi