jpnn.com - SEPANG - Tim Repsol Honda akhirnya buka suara setelah selama ini pernyataan lebih banyak dari kubu Valentino Rossi dan Yamaha. Vice President Honda Racing Corporation Shuhei Nakamoto mengatakan bahwa Marquez tidak berniat memancing amarah Rossi.
“Dia selalu balapan dengan mengerahkan 100 persen kemampuannya. Itu memang gaya dia dan karena itu kita semua, para fans, mencintainya,” kata Nakamoto seperti dikutip Motorcyclenews, Senin (2/11).
BACA JUGA: 37 Poin dari Si Berewok Antar Rockets Hantam Oklahoma
Nakamoto juga menyebut bahwa asumsi adanya konspirasi memenangkan Lorenzo tidak tepat. Sebab, justru di GP Australia Marquez meraih juara (Lorenzo kedua). Dengan begitu, Marquez justruberhasil memotong 5 poin yang bisa direbut Lorenzo.
Jika pembalap 22 tahun itu memberikan gelar juara GP Australia pada Lorenzo, gap poin Rossi dan Lorenzo justru pasti bakal lebih dekat. Begitu juga terkait insiden di Sepang. Tidak benar bahwa Marquez menunggu Rossi.
BACA JUGA: Marcelo Yakin Di Maria Disambut Hangat di Bernabeu
“Marquez membuat kesalahan di awal balapan. Ini membuat Lorenzo menyalipnya. Kemudian datanglah Valentino sehingga mereka berdua terlibat dalam perebutan tempat ketiga. Pertarungan mereka memang ekstrim tapi tetap safe,” paparnya.
Perebutan tempat ketiga itu membuat jarak antara Rossi-Marquez semakin jauh dari Lorenzo-Pedrosa. Itu bagian dari konsekuensi balapan. Sebab, Marquez juga menginginkan posisi ketiga itu.
BACA JUGA: FIM Kumpulkan Semua Pembalap MotoGP, Ada Apa?
“Kami percaya bahwa kedua pembalap sebenarnya sudah bertarung hingga maksimal. Tidak ada yang sengaja melambat. Ini adalah balapan. Jika kamu memiliki dua bakat besar balap dunia, kita akan melihat pertarungan yang luar biasa,” katanya. (jon/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbuka Peluang Ikut Piala Jenderal Sudirman, Ini Reaksi Manajer Persebaya
Redaktur : Tim Redaksi