Marshanda Akui Tiga Bulan Tak Minum Obat

Gunakan Kata Pasung, O.C. Kaligis Cari Perhatian

Kamis, 07 Agustus 2014 – 11:17 WIB
EMOSI LABIL: Marshanda ditemani ibundanya, Riyanti Sofyan, saat keluar dari RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakpus, pada 26 Agustus 2009. Foto: FILE/RAKYAT MERDEKA

jpnn.com - JAKARTA – Pengacara Marshanda O.C. Kaligis mengatakan, kliennya tidak bisa menemui wartawan pada Selasa lalu (5/8) karena sedang menyiapkan video curhat. Sedianya video itu diputar untuk media Rabu kemarin(6/8).

Namun, saat mengadakan jumpa pers di kantornya, kawasan Majapahit, Jakarta Pusat, tidak ada video yang dijanjikan. O.C. hanya membuka rekaman wawancara bertanggal 2 Agustus antara dirinya dan artis pemilik nama panggilan Caca, 25, itu.

BACA JUGA: Foto Tanpa Busana Nongol di Twitter, Dewi Perssik Kaget

Dalam rekaman itu, Caca menceritakan kejadian pada 26 Juli di apartemennya, Puri Casablanca. Siang ketika hendak mengantar Sienna, putrinya, menemui Ben Kasyafani mobilnya ditahan tidak boleh meninggalkan tempat tersebut. Lalu, sore datang beberapa orang yang disebut Caca sebagai perawat dan polisi suruhan ibunya masuk apartemen.

Hingga di situ, rekaman terputus. ’’Sudah jelas kan. Ini rekaman 2 Agustus ketika saya ketemu dengan dia. Saya kira cukup, ya,’’ tutur Kaligis.

BACA JUGA: Nana Mirdad Uji Nyali di Film Horor

Pihaknya lalu membagikan lembaran kertas berisi rilis kejadian yang dialami Caca. Ketika awak media ingin menanyakan lebih lanjut mengenai kasus tersebut, pengacara senior itu terkesan tidak mau menjawab. ’’Baca saja yang di situ. Saya sudah kasih rekaman. Itu kemampuan saya. Lebih dari itu nggak bisa lagi,’’ jawabnya.

Dalam berkas yang dibagikan kemarin, terdapat lampiran surat pengantar dari Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa. Yakni, surat untuk tugas jemput pasien atas nama Andriani M. atau Marshanda.

BACA JUGA: Madonna Unggah Foto Seksi di Instagram

Tertulis juga nama perawat dan petugas keamanan yang ditugaskan untuk menangani Caca. Plus memo dari Kapolsek Tebet I Ketut Sudarma dan surat pernyataan dari ibunda Caca, Riyanti Sofyan, untuk mendukung surat tugas RSJ Dharmawangsa.

Berdasar surat tersebut, Caca harus mendapat terapi berupa pemberian Abilify 1 vial dan Valdimex 1 ampul. Abilify adalah obat antipsikotik berupa injeksi digunakan untuk pengobatan pasien gangguan jiwa berat. Sementara itu, Valdimex untuk menenangkan pasien yang gelisah. Dua obat tersebut kemudian diceritakan oleh Caca disuntikkan di dua lengannya.

Berdasar lampiran yang diberikan kemarin, sejatinya penjemputan Caca sudah sesuai dengan standar penjemputan pasien gangguan jiwa. Rekomendasi dari RSJ Dharmawangsa berasal dari dr Richard Budiman, dokter pribadi keluarga yang selama ini menangani Caca.

Dokter Richard itu yang kemudian dianggap oleh Caca bekerja sama dengan ibunya membawa dia ke RS Abdi Waluyo Menteng. ’’Sekalipun klien kami di bawah dokter pribadinya, yaitu dr Richard, mestinya berobat ke RSJ Dharmawangsa. Akan tetapi, (dia) dibawa ke RSU Abdi Waluyo,’’ tulis Kaligis dalam rilis itu.

Diungkapkan sendiri oleh Caca melalui rekaman, sudah tiga bulan ini dirinya tidak mengonsumsi obat-obatan yang seharusnya diminum. Kemudian, dia meminta izin untuk tinggal di apartemen terpisah dengan ibu dan adik-adiknya.

’’Mereka agak khawatir saya pindah. Meskipun saya sudah minta izin dan bilang baik-baik, mereka masih percaya bahwa saya sakit. Padahal, mereka tahu aku udah nggak minum obat selama tiga bulan. Which is sebenarnya. Pada kenyataannya, aku baik-baik saja,’’ ungkap Caca.

Pemberitaan mengenai Caca itu kali pertama diungkap oleh Kaligis kepada sebuah media online. Di situ dia menceritakan bahwa Caca dipasung delapan hari oleh ibunya.

Kemarin Kaligis mengungkapkan bahwa dirinya menggunakan kata pasung untuk menarik perhatian media. Arti kata pasung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah alat untuk menghukum orang berbentuk kayu apit. Dipasangkan pada kaki, tangan, atau leher. Sementara itu, Caca tidak diperlakukan seperti itu.

’’(Pakai) kata pasung itu supaya menarik perhatian. (Kemerdekaan Caca) dirampas kan. Kalau nggak pakai istilah begitu, media nggak tertarik apa itu. Dia kan terisolir dari dunia luar. Kalau nggak pakai kata pasung, nggak ada Metro (TV) datang kemari. (Pakai) bahasa-bahasa yang eye catching,’’ tutur ayah artis Velove Vexia itu. (jan/c4/ayi)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gitaris Arkarna ke Indonesia untuk Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler