Dengan spesialisasi pada produk kosmetika, perawatan kecantikan serta produk-produk penunjang lainnya, PT SAI sabut Bryan tengah digenjot performanya. Dengan kinerja yang terus menanjak, peluang SAI menorah sukses sebagaimana pendahulunya tidak akan sulit terealisasi. Karena itu, seluruh kebutuhan untuk keperluan go public tersebut tengah dipersiapkan. ”Kami tidak mau setengah-setengah,” imbuh Bryan.
Generasi kedua kerajaan bisnis Martha Tilaar itu menjelaskan, awalnya PT SAI Indonesia hanya mendistribusikan produk kosmetik yang dikembangkan grup Martha Tilaar. Belakangan, grup menugaskan PT SAI Indonesia mengembangkan usahanya di luar grup. "Hasilnya ternyata sesuai ekspektasi. PT SAI Indonesia telah mulai dipercaya pihak lain
mendistribusikan sejumlah produk. Antara lain milik Lotte Snack serta PT Siantar Top Tbk," urainya.
Dengan begitu, pendapatan PT SAI Indonesia tidak lagi tergantung pada aktivitas grup. Pada saat ini, sekitar 75 persen pendapatan PT SAI Indonesia berasal dari grup. Pada 2011 lalu, omset PT SAI Indonesia telah menembus Rp 1 triliun. Sementara laba bersihnya mencapai 2,5 persen hingga 3 persen dari total omzet.
Ia memerkirakan, jika 35 persen pendapatan PT SAI Indonesia sudah berasal dari non grup, maka Martha Tilaar Grup baru melepas sebagian kepemilikannya kepada publik. Diperkirakan hal itu bisa direaliasikan pada tiga tahun mendatang. “Kami optimistik bisa dicapai pada tiga tahun ke depan,” tutur dia. Meski begitu, Bryan memastikan, Grup Martha Tilaar tidak akan mengubah fokus utama perusahaannya ke sektor distribusi. Karena menurutnya, pada saat ini grup masih fokus pada peningkatan kinerja. Termasuk go internasional.
Sebelumnya Direktur Utama Bursa Efek indonesia (BEI) Ito Warsito, mengatakan, rencana masuknya sejumlah perusahaan tentu akan membuat dinamika pasar modal indonesia semakin baik. ”Tentunya investor akan senang kalau perusahaan yang listing di pasar modal terus bertambah,” kata dia. Pada tahun ini, BEI telah menargetkan 25 perusahaan akan tercatat sebagai perusahaan public baru. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbitkan Obligasi Rp 10 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi