jpnn.com, JAKARTA - Schneider Electric™ menunjuk Martin Setiawan sebagai Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste menggantikan Roberto Rossi, yang telah memimpin pasar Indonesia selama tiga tahun terakhir.
Sebagai Cluster President Indonesia & Timor Leste, Martin bertanggung jawab untuk mengembangkan portfolio bisnis Schneider Electric dengan misi menjadi mitra pemerintah dan pelaku industri dalam menyediakan solusi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi guna meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan.
BACA JUGA: HUT ke-25, Schneider Electric Foundation Luncurkan Kampanye 25 Years Young di Indonesia
Dengan 20 tahun pengalaman mengelola berbagai proyek digitalisasi pengelolaan energi dan otomasi industri, dan menempati ragam posisi manajerial di bidang penjualan, pemasaran hingga bisnis, Martin akan membawa perusahaan ke level berikutnya.
Martin bakal memperkuat posisi perusahaan sebagai mitra strategis bagi sektor industri dalam memulai perjalanan dekarbonisasi, dan keberlanjutan.
BACA JUGA: Hadir di Makassar, SIG Dukung Workshop Influencer BUMN
“Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara adidaya energi hijau. Pengelolaan sumber daya yang tepat dengan prinsip-prinsip berkelanjutan, elektrifikasi, serta penerapan teknologi digital dalam
pengelolaan energi dan otomasi adalah faktor-faktor penting dalam merealisasikan potensi tersebut,” kata Martin.
“Selama setengah abad, Schneider Electric telah berperan dalam pengembangan sektor kelistrikan di Indonesia, dan kami terus memperluas keahlian, solusi, serta layanan sebagai penyedia teknologi industri untuk
pengelolaan energi dan otomasi. Kami berkomitmen untuk menjadi mitra Indonesia dalam menapaki dimensi baru sektor kelistrikan hijau dan industri hijau," imbuhnya.
BACA JUGA: Dukung Transformasi Digital, Pegadaian Hadir di Tech In Asia Product Development Conference 2024
Martin juga menekankan komitmen keberlanjutan dan sirkularitas sebagai pondasi perusahaan dalam menjalankan operasionalnya, yang akan terus beliau kembangkan dalam masa kepemimpinannya.
“Kami tidak hanya menjadi penyedia teknologi, namun kami juga menjadi perusahaan pertama yang memanfaatkan teknologi tersebut. Dalam hal sirkularitas, Schneider Electric menerapkan prinsip 3R (reuse, reduce dan recycle) dalam kegiatan produksinya. Seluruh pabrik Schneider Electric di Batam dan Cikarang telah bertransformasi menjadi smart factory dengan teknologi sendiri, dan telah merasakan dampak positif yang diberikan dari transformasi tersebut," terang Martin.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada