Marty Sebut Bom Bali Sebagai Serangan Gagal

Jumat, 12 Oktober 2012 – 14:23 WIB
BALI - Peringatan 10 tahun tragedi Bom Bali I digelar di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Bali hari ini. Korban selamat, keluarga dari korban tewas, pejabat pemerintahan serta petinggi negara sahabat menghadiri peringatan serangan bom yang menewaskan 202 orang tersebut.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Marty Natalegawa  yang hadir mewakili Presiden SBY membuka acara dengan pidato sambutannya. Dalam pidatonya Marty menyebut serangan yang didalangi oleh kelompok teroris tersebut sebagai sebuah usaha yang gagal.

"Mereka ingin menebar benih perselisihan dan perpecahan, dan mereka telah gagal. Serangan itu justru telah mempersatukan pemerintah, serta warga sipil dari berbagai latar belakang dan kebangasaan, untuk saling membantu satu sama lain," ujar Marty dalam pidato berbahasa Inggris, Jumat (12/10).

Marty menyerukan kepada semua pihak untuk tetap berkomitmen memerangi extrimisme dan intoleransi. Ia meminta agar paham-paham tersebut tidak dibiarkan tumbuh dan mengakar di masyarakat.

Menurutnya, melakukan dua hal tersebut merupakan cara yang bisa dilakukan untuk  menghormati para korban tewas. "Mereka yang telah meninggalkan kita mewariskan pesan kuat tentang betapa berharganya hidup," ucap Marty dalam acara peringatan yang juga dihadiri oleh PM Australia, Julia Gillard.

Tak lupa, Marty mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang 10 tahun lalu berada di lokasi kejadian dan segera memberikan pertolongan untuk para korban. "Baik warga Indonesia maupun warga asing, yang segera setelah terjadinya peledakan tersebut 10 tahun yang lalu, telah maju ke depan, meninggalkan rasa takut mereka, dan memberikan uluran pertolongan kepada para korban," pungkas menteri berkacamata bulat itu.

Acara peringatan 10 tahun serangan bom Bali turut dihadiri oleh Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Murray McCully, dan mantan Perdana Menteri Australia John Howard. Acara juga diisi dengan pembacaan doa oleh pemuka agama Islam, Hindu dan Kristen.

Serangkaian ledakan bom di Bali pada 12 Oktober 2002 telah menyebabkan 202 orang tewas dan ratusan luka-luka. Mayoritas korban merupakan warga negara asing diantaranya 88 orang warga negara Australia.

Sejumlah orang pelaku serangan telah ditanggap dan diadili oleh pemerintah Indonesia. Tiga orang pelaku yang dianggap sebagai otak di balik serangan tersebut telah dijatuhi hukuman mati. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Badai di Bangladesh, 1.500 Nelayan Hilang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler