Maruarar Sirait dan Sejumlah Tokoh Aktivis Menginisiasi Pemberian Penghargaan Kepada Akbar Tandjung

Minggu, 19 Mei 2024 – 21:23 WIB
Salah satu inisiator Forum Aktivis Nasional (FAN) Maruarar Sirait memberikan sambutan pada acara Tribute to Akbar Tandjung di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen (MPR RI/DPR RI/DPD RI) Senayan, Jakarta, Minggu (19/5/2024). Foto: Dok. FAN

jpnn.com, JAKARTA - Forum Aktivis Nasional (FAN) menggelar acara "Tribute to Akbar Tandjung" bertempat di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen (MPR RI/DPR RI/DPD RI) Senayan, Jakarta, Minggu (19/5/2024).

Kegiatan yang digagas oleh sejumlah tokoh aktivis, yaitu Maruarar Sirait, Bursah Zarnubi, Angelius Wake Kako, dan para aktivis lainnya memberikan penghargaan kepada politikus senior Partai Golkar Akbar Tandjung.

BACA JUGA: Terima Forum Aktivis Nasional, Bamsoet Dukung Ajang Tribute to Akbar Tandjung

Mereka melihat kiprah Akbar Tandjung sangat besar dalam mengader kaum muda Indonesia.

Menurut Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, Akbar Tandjung adalah tokoh inspirasi anak muda dan para aktivis.

BACA JUGA: Akbar Tandjung Beri Ucapan Selamat Kepada Airlangga

Bahkan, kata dia, Akbar bukan hanya dikenal sebagai tokoh HMI, tetapi tokoh semua aktivis lintas organisasi.

“Semua hormat kepada Bang Akbar sebagai tokoh aktivis lintas generasi dan menjadi insipirasi para aktivis. Acara ini merupakan wujud apresiasi terhadap peran Akbar Tandjung dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda di Indonesia,"ujar jelas mantan politikus PDI Perjuangan ini.

BACA JUGA: Bicara Posisi Maruarar Sirait di Gerindra, Habiburokhman Sebut Kata Terhormat

Menurut Ara, Akbar Tandjung telah memberikan perhatian dan dukungan yang besar dalam kaderisasi para aktivis nasional.

Ara menceritakan pengalaman pribadinya terkait dukungan yang diberikan oleh Akbar Tandjung sebagai seorang senior.

Sementara itu, Ketua Panitia Angelius Wake Kako menyampaikan Akbar Tandjung menjadi inspirasi semua anak muda khususnya mahasiswa dalam pengerakan.

Angelo panggilan akrab Angelius menilai Akbar Tandjung telah memberikan perhatian dan dukungan yang besar dalam kaderisasi para aktivis nasional.

Lebih lanjut, Angelo yang juga merupakan anggota DPD RI dari Dapil NTT ini mengakui pengalaman pribadinya terkait dukungan yang diberikan oleh Akbar Tandjung sebagai seorang senior.

Dia mengungkapkan saat menjadi Ketua PMKRI Cabang Ende pada awal tahun 2013, Akbar Tandjung mengunjungi Ende dan memberikan wejangan kepada para aktivis muda, termasuk dirinya.

“Pak Akbar memberikan peneguhan bahwa sebagai pemimpin organisasi di daerah, kami memiliki peluang yang sama untuk menjadi pemimpin nasional seperti rekan-rekan aktivis di Ibu Kota Jakarta,” ujar Angelo

Angelo juga menyampaikan perhatian dan dukungan dari Akbar Tandjung masih dirasakannya ketika menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat PMKRI pada periode 2016-2018.

"Akhirnya, saya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk menjadi Ketua Panitia 'Tribute to Akbar Tandjung'. Ini merupakan kesempatan bagi saya secara pribadi untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada beliau (Akbar Tanjung)," ungkap Angelo.

Turut hadir para Aktivis Kelompok Cipayung tingkat Nasional dan mantan Ketua Umum, antara lain politikus Senior Partai Golkar Theo Sambuaga, Muhammad Qodari, Ahmad Doli Kurnia, Willem Wandik, Melki Laka Lena, Anas Urbaningrum, Taufik Hidayat, Paulus Januar, Aminuddin Ma'ruf, Twedy Noviadi Ginting, Arief Rosyid, Kartika Nur Rakhman, Chrisman Damanik, Sahat MP Sinurat, Karman BM, Theo Cosner Tambunan.

Tampak juga hadir Aminullah Siagian, Munawar Khalil, Mutahdin Sabilli, Ahmad Nawawi, para Ketum Cipayung Plus, dan lainnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Forum Aktivis Nasional (FAN) Bursah Zarnubi mengaku bangga bisa menjadi bagian dalam kegiatan tersebut.

Dia mengenal dekat Akbar Tanjung saat sama-sama menjadi aktivis. Dia juga menjelaskan perihal kegiatan tersebut.

"Saat itu kami berpikir mau dibawa ke mana Forum Aktivis Nasional. Tiba-tiba Maruarar Sirait nyeletuk, eh, nanti program pertama kita menyematkan penghormatan (tribute to) Akbar Tandjung, Maestro Aktivis Indonesia. Dengan senang hati Qodari, Alumni HMI, menyambut program ini. Sebagai alumni HMI, saya juga bangga karena yang mengusulkan ini dari Ara sebagai aktivis GMKI," ujar Burzah Zarnubi.

Oleh karena itu, para pendiri FAN lainnya bersepakat dan antusias menyambut pencanangan program ini sebagai program pertama FAN.

"Dan, kami semua bangga Akbar Tandjung ditempatkan secara terhormat oleh Forum Aktivis Nasional. Dan, secara kebetulan FAN ini didirikan oleh kumpulan para aktivis berlatar belakang Kelompok Cipayung Plus,” ujar Burzah Zarnubi.

Burzah menjelaskan Bang Akbar adalah salah satu tokoh di balik pendirian Kelompok Cipayung ini.

Cipayung menunjuk sebuah tempat ke arah Puncak, dimana Akbar Tandjung (Ketum PB HMI), Suryadi (Ketum GMNI), Binsar Sianipar (Ketum GMKI), dan Chris Siner Key Timu (Ketua Umum PMKRI), sering berkumpul.

“Di Cipayung ini, mereka rutin diskusi membicarakan berbagai persoalan bangsa,  masalah masalah  kepemudaan dan mahasiswa," jelasnya.

Menurut Bursah, Akbar banyak memengaruhi pandangan generasi muda dalam konteks memoderasi pemikiran anak-anak muda untuk memajukan demokrasi dan faham kebangsaan.

Oleh karena itu, dia mendirikan Institute Akbar Tandjung. Pesertanya berasal dari anak-anak muda Kelompok Cipayung.

“Ini membuktikan bahwa Akbar aktor sekaligus maestro yang tak henti-hentinya membimbing dan mengader adik-adiknya,” ujar Burzah Zarnubi.

Dia melihat peran Akbar ini sebagai salah satu tokoh yang mempengaruhi jalannya sejarah mahasiswa dan kepemudaan, setidaknya 50 tahun terakhir, sejak deklarasi Kelompok Cipayung 1972, terutama pengembangan pemikiran kebangsaan dan demokrasi di kalangan generasi muda.

“Kami memilih Akbar sebagai Maestro bukan saja karena keterkenalannya, keramahannya dan  kedermawannya saja,” ujar Burzah Zarnubi.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler