Ma'ruf Amin Terima Gelar Pemimpin Bijaksana dari Masyarakat Dayak

Jumat, 22 Maret 2019 – 21:53 WIB
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menerima gelar adat Pui Pamboq Bioq Puyan dari masyarakat Dayak di Samarinda. Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Kiai Haji Ma'ruf Amin menerima gelar adat Pui Pamboq Bioq Puyan dari masyarakat Dayak di Samarinda. Gelar itu diterimanya saat mengunjungi Pondok Pesantren Nabil Husein, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (22/3).

Saat tiba di pesantren tersebut, Ma'ruf bersama sang istri Nyai Wury Estu Handayani dan rombongan disambut dengan rebana dari para santri. Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini kemudian disambut oleh petinggi pondok pesantren dan tokoh adat Dayak serta masyarakat Samarinda.

BACA JUGA: Cukup Banyak Pemilih PD Dukung Jokowi, Mas AHY Cuma Bilang Begini

Pada kesempatan itu pula, Ma'ruf disematkan pakaian adat dan gelar kehormatan Dayak. Penyematan itu dilakukan langsung oleh Ketua Dewan Adat Kalimantan Timur Edy Gunawan Areq Lung.

Kiai Ma'ruf yang merupakan ketua umum Majelis Ulama Indonesia itu menyampaikan terima kasih atas penyematan pakaian adat dan pemberian gelar adat itu. Dia merasa terhormat atas pemberian dari masyarakat adat Dayak. "Alhamdulillah, dapat gelar yang artinya pimpinan yang bijaksana," kata Ma'ruf.

BACA JUGA: Direktur Master C19 Portal KMA: Dukungan Semakin Kuat

(Baca Juga: TKN Jokowi - Ma'ruf Berduka, M Yamin Meninggal Dunia)

Di sisi lain, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini mengingatkan kepada pondok pesantren agar selalu melahirkan santri-santri berkualitas. Ma'ruf meminta para ulama dan kiai juga mengajarkan ilmu kenegaraan kepada santrinya.

BACA JUGA: Kunjungi NTB, Jokowi Disambut #LombokTotalJokowiAmin

"Pondok pesantren bagian tanggung jawab ulama sebagai pribadi dalam rangka membangun, menyiapkan paham-paham agama yang benar dalam rangka menyiapkan tokoh-tokoh perubahan dan perbaikan bangsa," tutur Ma'ruf dalam tausiahnya.

Ma'ruf melanjutkan, ulama dan kiai tak bisa selamanya hidup. Oleh karena itu, kata dia, untuk menyelamatkan agama dan bangsa, perlu langkah-langkah regenerasi.

Di samping itu, mantan Rais Aam PBNU ini meminta para orang tua untuk menyekolahkan anaknya yang pintar ke pesantren. Hal itu penting agar ulama-ulama ke depan berkualitas dan siap menghadapi tantangan global. "Kirim anak-anaknya yang pintar untuk menggantikan kiai. Itu penting karena akan menentukan arah agama dan bangsa ke depan," ucap Ma'ruf.

Dalam acara itu pula, Kiai Ma'ruf menandatangani prasasti silaturahim kebangsaan. Dia juga memberikan pengalungan serban kepada para pimpinan pondok pesantren, tokoh adat Dayak dan sejumlah masyarakat Samarinda. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TKN Jokowi - Maruf Berduka, M Yamin Meninggal Dunia


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler