JAKARTA - Jenazah Marwah binti Hasan korban insiden kerusuhan di Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah tidak akan dibawa pulang ke Tanah Air. Perempuan 57 tahun itu akan dimakamkan di Arab Saudi.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa. Keputusan ini sesuai dengan permintaan keluarga almarhum.
"Kita sudah hubungi pihak keluarga di Arab Saudi maupun pamannya di Madura. Pilihan mereka untuk dikuburkan di sana," kata Marty dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/6)
Marwah adalah satu dari 12 ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) yang hendak mengurus dokumen perjalanan di KJRI Jeddah pada hari Minggu (9/6). Saat terjadi kerusuhan, ia terjebak di kerumunan massa dan terinjak-injak hingga akhirnya meninggal dunia.
Marty mengungkapkan, Marwah telah berada di Arab Saudi sejak tahun 2005. Statusnya adalah pekerja ilegal karena kedatangannya ke Arab Saudi menggunakan visa umroh.
Lebih lanjut, Marty mengungkapkan bahwa pemerintah siap membantu sepenuhnya terkait proses pemakaman almarhum.
"Seluruh biaya akan dipikul perwakilan kita di sana sehingga keluarga tidak terbebankan," ujarnya. (dil/jpnn)
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa. Keputusan ini sesuai dengan permintaan keluarga almarhum.
"Kita sudah hubungi pihak keluarga di Arab Saudi maupun pamannya di Madura. Pilihan mereka untuk dikuburkan di sana," kata Marty dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/6)
Marwah adalah satu dari 12 ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) yang hendak mengurus dokumen perjalanan di KJRI Jeddah pada hari Minggu (9/6). Saat terjadi kerusuhan, ia terjebak di kerumunan massa dan terinjak-injak hingga akhirnya meninggal dunia.
Marty mengungkapkan, Marwah telah berada di Arab Saudi sejak tahun 2005. Statusnya adalah pekerja ilegal karena kedatangannya ke Arab Saudi menggunakan visa umroh.
Lebih lanjut, Marty mengungkapkan bahwa pemerintah siap membantu sepenuhnya terkait proses pemakaman almarhum.
"Seluruh biaya akan dipikul perwakilan kita di sana sehingga keluarga tidak terbebankan," ujarnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perempuan Tiongkok Kembali Mengangkasa
Redaktur : Tim Redaksi