"Yaitu Promoting Solidarity and Unity among muslim States to confront Increasing Challenges which target the capabilities of the Islamic Ummah, tanggal 6 Agustus 2012," kata Marzuki, Senin (6/8).
Marzuki juga menegaskan, selain PUIC, pemerintah Indonesia juga sudah memberi respon terkait peristiwa pembantaian umat muslim di Rohingya, Myanmar tersebut. Karenanya, dengan adanya surat dari PUIC dan dari pemerintah RI itu, Marzuki yakin akan memberikan pengaruh signifikan tindakan untuk segera menghentikan aksi pembantaian.
"Presiden juga sudah resmi menyampaikan ke Myanmar," kata Marzuki Alie.
Menurutnya Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Anggota PUIC, OKI, negara terbesar di asean yang berpengaruh, sudah melakukan sesuatu. Ia menyatakan, semua yang dilakukan untuk membantu muslim Rohingya ada mekanismenya. Langkah yang ditempuh pemerintah Indonesia, juga harus mengikuti tata pergaulan Internasional. "Ada lembaga-lembaga dunia yang bekerja, makanya saya selaku presiden Parlemen OKI mengingatkan itu, agar badan-badan yang bertanggungjawab terkait itu turun tangan," katanya.
Marzuki juga mengatakan, baru menerima surat protes dari Ketua Parlemen Myanmar atas pernyataan sikap yang lalu di media. Menurutnya, isi surat itu panjang yang prinsipnya mereka tidak terima kalimat genosida. Marzuki menambahkan, pihak Myanmar juga menegaskan tidak ada diskriminasi bahkan korban dari kedua belah pihak.
"Gara-gara kasus perkosaan dan perampokan yang dilakukan oleh tiga orang muslim terhadap seorang ibu muda di desa Kyauk Ni Maw di Rakhine State hingga akhirnya terjadi perang suku," kata Marzuki mengutip isi surat tersebut. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Ada Kandidat yang Jadi Media Darling
Redaktur : Tim Redaksi