JAKARTA - Ketua DPR RI Marzuki Ali curiga ada pemain besar yang memainkan harga kebutuhan pokok menjelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun yang lebih disayangkan, pola itu ternyata terus terulang sementara pemerintah tak bisa berbuat banyak.
Menurut Marzuki, tidak mungkin pedagang eceran kecil-kecilan memainkan harga. Ia justru meyakini ada pengusaha-pengusaha besar yang mengeruk keuntungan dengan memainkan harga.
“Saya prihatin, harga BBM belum dinaikan, tapi harga sudah melambung yang membuat masyarakat sangat terbebani. Ini pola lama yang dimainkan oleh para pengusaha kebutuhan pokok yang memonopoli perdagangan selama ini," kata Marzuki kepada wartawan di gedung DPR RI, Rabu (19/6).
Karenanya Marzuki berharap pemerintah segera menindak tegas pihak-pihak yang memainkan harga kebutuhan pokok. "Paling tidak memanggil mereka dan meminta untuk tidak melulu memikirkan keuntungan, apalagi jika itu dilakukan di atas penderitaan masyarakat,” sambungnya.
Pria yang juga Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mengakui bahwa para pengusaha yang memainkan harga memang tidak melanggar hukum positif di Indonesia. Sebab, sistem perdagangan yang berlaku memang sudah liberal.
Meski demikian Marzuki tetap berharap ada langkah tegas pemerintah untuk menghadapi permainan harga kebutuhan pokok oleh para tengkulak besar. Salah satunya adalah mendorong Bulog mengintervensi pasar.
"Tetap harus ada tindakan. Jika mereka tidak bisa diberikan pengertian, maka mengaktifkan kembali bulog merupakan alternatif karena Bulog bisa mengintervensi pasar jika harga-harga naik tidak normal seperti saat ini,” tambahnya.
Di samping itu, Marzuki juga berharap aparat keamanan bisa bertindak tegas pelaku penimbunan BBM. "Ini aparat penegak hukumnya juga harus bekerja. Sikat semua tanpa padang bulu para penimbun BBM maupun penimbuh kebutuhan pokok,” tandasnya.(fas/ara/jpnn)
Menurut Marzuki, tidak mungkin pedagang eceran kecil-kecilan memainkan harga. Ia justru meyakini ada pengusaha-pengusaha besar yang mengeruk keuntungan dengan memainkan harga.
“Saya prihatin, harga BBM belum dinaikan, tapi harga sudah melambung yang membuat masyarakat sangat terbebani. Ini pola lama yang dimainkan oleh para pengusaha kebutuhan pokok yang memonopoli perdagangan selama ini," kata Marzuki kepada wartawan di gedung DPR RI, Rabu (19/6).
Karenanya Marzuki berharap pemerintah segera menindak tegas pihak-pihak yang memainkan harga kebutuhan pokok. "Paling tidak memanggil mereka dan meminta untuk tidak melulu memikirkan keuntungan, apalagi jika itu dilakukan di atas penderitaan masyarakat,” sambungnya.
Pria yang juga Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mengakui bahwa para pengusaha yang memainkan harga memang tidak melanggar hukum positif di Indonesia. Sebab, sistem perdagangan yang berlaku memang sudah liberal.
Meski demikian Marzuki tetap berharap ada langkah tegas pemerintah untuk menghadapi permainan harga kebutuhan pokok oleh para tengkulak besar. Salah satunya adalah mendorong Bulog mengintervensi pasar.
"Tetap harus ada tindakan. Jika mereka tidak bisa diberikan pengertian, maka mengaktifkan kembali bulog merupakan alternatif karena Bulog bisa mengintervensi pasar jika harga-harga naik tidak normal seperti saat ini,” tambahnya.
Di samping itu, Marzuki juga berharap aparat keamanan bisa bertindak tegas pelaku penimbunan BBM. "Ini aparat penegak hukumnya juga harus bekerja. Sikat semua tanpa padang bulu para penimbun BBM maupun penimbuh kebutuhan pokok,” tandasnya.(fas/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suguhan Gita untuk SBY di Ultah Rakyat Merdeka
Redaktur : Tim Redaksi