Marzuki Dianggap Lebih Pas Pimpin Oposisi

Rabu, 01 Agustus 2012 – 02:48 WIB
Ketua DPR RI Marzuki Alie dan anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Sidharto Danusubroto dalam acara jamuan makam malam di KBRI di New Delhi, India, Selasa (31/7). Foto : Ayatollah Antoni/JPNN

NEW DELHI - Ketua DPR RI Marzuki Alie dinilai lebih pas sebagai pimpinan oposisi. Komentar Marzuki yang sering penuh kritik dan tanpa tedeng aling-aling termasuk kepada pemerintah, dianggap natural dan tak dibuat-buat.

Dalam acara jamuan makan malam di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di New Delhi, Selasa (31/7) malam, Marzuki mengkritik kebiasaan pemerintah membuat kesepakatan termasuk dengan negara lain namun tanpa realisasi. Marzuki mencatat terdapat ratusan memorandum of understanding (MoU) yang diteken pemerintah namun implementasinya minim.

"Untuk bikin MoU (memorandum of understanding) saja sudah keringetan. Tapi ketika sudah ada MoU, implementasinya mana?" ucap Marzuki.

Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan adalah komitmen untuk menyelesaikan persoalan. Sayangnya, kata Marzuki, berbagai pihak termasuk pemerintah justru tak memiliki komitmen. "Kalau komitmen saja tidak ada, bagaimana mau menyelesaikan persoalan?" ulas politisi Partai Demokrat itu.

Dalam acara itu, pihak KBRI dan mahasiswa Indonesia di India diberi kesempatan untuk menyampaikan berbagai keluhan. Berbagai persoalan di Kedubes maupun yang dihadapi mahasiswa Indonesia di India dipaparkan dalam acara yang dipandu Dubes RI untuk India, Andi M Ghalib.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Perjuangan, Sidharto Danusubroto yang ikut dalam acara itu pun mengomentari pernyataan Marzuki. Sidharto mengaku sepaham dengan Marzuki tentang minimnya komitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan.

"Pak Marzuki ini lebih pas sebagai pimpinan oposisi. Kita butuh man of principles, punya integritas dan tidak dibuat-buat," ucap Sidharto. "Itu ada pada sosok Pak Marzuki ini," sambung Sidharto yang duduk di samping Marzuki.

Sidharto yang juga anggota Komisi I DPR itu mengaku sudah lama mengamati sepak terjang Marzuki. Sidharto menegaskan, Marzuki bukanlan politisi yang memanfaatkan jabatannya untuk mebgeruk keuntungan termasuk main proyek maupun anggaran.

Pensiunan polisi yang pernah menjadi ajudan Presiden Soekarno itu memang sering bepergian dengan Marzuki. "Saya banyak belajar tentang dia meski umurnya lebih muda dari saya. Kalau di pesawat juga lebih banyak baca Alquran," ucapnya.

Menanggapi komentar Sidharto, Marzuki pun menimpali. "Ini bukan soal oposisi atau tidak. Ini demi bangsa," ucapnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erros Djarot tak Sekadar Dukung yang Populer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler