BANTEN -- Masih ada kampung yang terisolir dan tak tersentuh bantuan akibat banjir yang merendam Provinsi Banten.
Hal itu terungkap saat kunjungan Ketua DPR Marzuki Alie di Kampung Pule, Desa Gembor, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Senin (21/1).
Bahkan, untuk menjangkau kampung tersebut harus menaiki perahu karet. Jalan akses terputus. Sawah di sekelilingnya terendam. Padi gagal panen. Warga merugi dan terancam kesejahteraannya.
Salah satu warga, Haji Gama, mengatakan kampungnya sudah terendam banjir sejak 11 hari yang lalu. "Kira-kira lebih dari 200-an orang tidak bisa keluar dari kampung. Soalnya dikelilingi banjir," kata Haji Gama.
Ia mengatakan, untuk mencapai kampung harus menggunakan rakit. Termasuk untuk mengangkut bantuan makanan. "Alhamdulillah bantuan lancar," katanya.
Dia mengatakan, banjir ini salah satunya disebabkan karena meluapnya Kali Renged, yang kemudian membludak ke sawah-sawah.
"Akibatnya gagal panen semua. Ini padahal milyaran hasilnya kalau panen," katanya.
Ketua DPR Marzuki Alie, diidampingi istri yang juga anggota DPD, Asnawati, terpaksa harus menaiki perahu karet menuju Kampung Pule.
Diperlukan sekitar 20 menit mencapainya. Perahu ditarik oleh beberapa warga. Sesampainya di Kampung Pule, Marzuki dan rombongan langsung menuju Pesantren Al Hidayah di kampung itu. Marzuki dalam sambutannya mengajak warga untuk tetap bersabar kendati terkena musibah.
Dia mengaku sengaja datang ke kampung ini, karena kepedulian. Menurutnya, bantuan yang diberikan bersumber dari karyawan Sekretariat Jenderal DPR, dan beberapa anggota DPR serta donatur.
Marzuki bekerjasama dengan Jaringan Santri Indonesia (JSI). "Karena info dari JSI kami sampai kemari," katanya.
Ia mengatakan, bantuan akan segera dikirim ke lokasi melalui JSI. "Karena, daerah ini terisolir dan sulit dicapai oleh para penguasa dan penanggungjawab republik ini untuk membantu saudara yang kena musibah," katanya.
Menurut Marzuki sudah menjadi kewajiban sebagai umat untuk sampaikan bantuan ini. "Tolong doakan kami, supaya kami diberikan kesehatan, kekuatan untuk tetap amanah memegang jabatan," katanya.
Dia mengatakan, untuk padi yang mengalami puso harus segera diinventarisir. Nanti, akan disampaikan ke Menteri Pertanian agar diberikan bantuan. "Paling tidak bibit. Kalau bisa bibit dengan pupuknya. Itu kewajiban kami memerjuangkan penderitaan rakyat. Karena sumpah anggota DPR memerjuangkan aspirasi rakyat," katanya.
Ketua Umum JSI, Sofwatillah, mengatakan, kedatangan ini merupakan inisiatif pribadi yang dikomando Marzuki Alie bersama relawan untuk mengunjungi tempat terpencil yang belum pernah didatangi bantuan dari manapun.
"Yang tidak pernah dikunjungi inilah yang didatangi pak Marzuki Alie," ungkap Sofwatillah, yang juga Anggota Komisi VIII DPR itu. (boy/jpnn)
Hal itu terungkap saat kunjungan Ketua DPR Marzuki Alie di Kampung Pule, Desa Gembor, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Senin (21/1).
Bahkan, untuk menjangkau kampung tersebut harus menaiki perahu karet. Jalan akses terputus. Sawah di sekelilingnya terendam. Padi gagal panen. Warga merugi dan terancam kesejahteraannya.
Salah satu warga, Haji Gama, mengatakan kampungnya sudah terendam banjir sejak 11 hari yang lalu. "Kira-kira lebih dari 200-an orang tidak bisa keluar dari kampung. Soalnya dikelilingi banjir," kata Haji Gama.
Ia mengatakan, untuk mencapai kampung harus menggunakan rakit. Termasuk untuk mengangkut bantuan makanan. "Alhamdulillah bantuan lancar," katanya.
Dia mengatakan, banjir ini salah satunya disebabkan karena meluapnya Kali Renged, yang kemudian membludak ke sawah-sawah.
"Akibatnya gagal panen semua. Ini padahal milyaran hasilnya kalau panen," katanya.
Ketua DPR Marzuki Alie, diidampingi istri yang juga anggota DPD, Asnawati, terpaksa harus menaiki perahu karet menuju Kampung Pule.
Diperlukan sekitar 20 menit mencapainya. Perahu ditarik oleh beberapa warga. Sesampainya di Kampung Pule, Marzuki dan rombongan langsung menuju Pesantren Al Hidayah di kampung itu. Marzuki dalam sambutannya mengajak warga untuk tetap bersabar kendati terkena musibah.
Dia mengaku sengaja datang ke kampung ini, karena kepedulian. Menurutnya, bantuan yang diberikan bersumber dari karyawan Sekretariat Jenderal DPR, dan beberapa anggota DPR serta donatur.
Marzuki bekerjasama dengan Jaringan Santri Indonesia (JSI). "Karena info dari JSI kami sampai kemari," katanya.
Ia mengatakan, bantuan akan segera dikirim ke lokasi melalui JSI. "Karena, daerah ini terisolir dan sulit dicapai oleh para penguasa dan penanggungjawab republik ini untuk membantu saudara yang kena musibah," katanya.
Menurut Marzuki sudah menjadi kewajiban sebagai umat untuk sampaikan bantuan ini. "Tolong doakan kami, supaya kami diberikan kesehatan, kekuatan untuk tetap amanah memegang jabatan," katanya.
Dia mengatakan, untuk padi yang mengalami puso harus segera diinventarisir. Nanti, akan disampaikan ke Menteri Pertanian agar diberikan bantuan. "Paling tidak bibit. Kalau bisa bibit dengan pupuknya. Itu kewajiban kami memerjuangkan penderitaan rakyat. Karena sumpah anggota DPR memerjuangkan aspirasi rakyat," katanya.
Ketua Umum JSI, Sofwatillah, mengatakan, kedatangan ini merupakan inisiatif pribadi yang dikomando Marzuki Alie bersama relawan untuk mengunjungi tempat terpencil yang belum pernah didatangi bantuan dari manapun.
"Yang tidak pernah dikunjungi inilah yang didatangi pak Marzuki Alie," ungkap Sofwatillah, yang juga Anggota Komisi VIII DPR itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harry Tanoe Resmi Hengkang dari NasDem
Redaktur : Tim Redaksi