JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan bahwa Pemilihan Umum tahun 2014 harus murah dari sisi biaya, lebih mudah dalam pelaksanaannya, namun berkualitas hasilnya. Untuk itu revisi UU Nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilu Legislatif harus dapat menghasilkan UU yang membuat pesta demokrasi lima tahunan itu lebih murah dan mudah.
Hal itu dikatakan Marzuki saat menjadi pembicara kunci pada acara pembukaan Rapat Kerja Nasional XI Asosiasi DPRD Kota se- Indonesia (Adeksi) di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (21/3). "Sistem proporsional dengan daftar calon terbuka berdasarkan suara terbanyak yang dipakai pada Pemilu 2009 terbukti kurang efektif, berbiaya mahal, dan banyak menimbulkan masalah. Itu yang menjadi salah satu dasar UU Pemilu direvisi," tegas Marzuki.
Dikatakannya, sistem proporsional terbuka tidak saja memicu pertarungan antar-partai politik, tetapi juga sesama kader dalam satu partai. Selain itu, sistem proporsional terbuka juga menjadikan kertas suara lebih lebar dan membingungkan pemilih.
Pada bagian lain pidatonya Marzuki juga menyinggung tentang keinginan beberapa partai politik untuk menaikkan angka Parliamentary Threshold (PT) sampai 5 persen. Menurut Marzuki, jangan sampai ada ada niat di kalangan partai besar untuk mematikan partai-partai kecil dengan menaikkan angka PT.
Selain itu Marzuki juga mengatakan, partai politik penting bagi kelangsungan demokrasi. Sebab, partai politik adalah salah satu pilar demokrasi. “Jika partai politik tidak ada maka kita akan kembali ke masa seperti orde baru yang otoriter,” ucap Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hidayat Nur Wahid Bisa Sama dengan Ahmadinejad
Redaktur : Tim Redaksi