JAKARTA - Ketua DPR RI Marzuki Alie menyatakan bahwa tingkat kehadiran anggota DPR RI harus ditingkatkan. Karenanya untuk menghindari kebiasaan mangkir dari rapat, perlu dipasang absensi sidik jari (finger print).
Menurut Marzuki, untuk pengadaan alat pemindai sidik jari dibutuhkan dana Rp 300 juta. Pemindai itu nantinya akan dipasang di sejumlah titik. "Sekitar Rp300 juta untuk 16 pintu," kata Marzuki di Jakarta, Jumat (9/3).
Apakah absensi dengan sidik jari itu akan efektif? Menurut Marzuki,dengan sistem itu maka paling tidak anggota DPR harus datang dan mengabsen dengan tangannya sendiri.
"Dan itu saya siapkan bolak balik, keluar masuk. Kalau cuma mau masuk dulu ya tidak apa-apalah," katanya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu menegaskan, dengan finger print maka data akan menjadi valid. Anggota DPR yang bolos pun tidak akan bisa diabsenkan lagi.
"Itu sudah mengurangi salah satu sikap-sikap yang tidak baik. Kadang-kadang kita ini memang ada unsur paksaan, karena ya maklum negara kita ini negara berkembang ya," kata bekas Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Demokrat, itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratifikasi Konvensi Pemberantasan Terorisme Disetujui
Redaktur : Tim Redaksi