Mas Agus Bukan Ayam Sayur, Ingat..Ada SBY!

Minggu, 25 September 2016 – 11:35 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, saat pendaftaran Pilkada DKI Jakarat 2017 di kantor KPUD. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai pasangan calon gubernur DKI Jakarta Agus Yudhoyono-Sylviana Murni punya kans dan membuat dua pesaingnya, Basuki T Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan bertekuk lutut.

Hal itu dikatakan Pangi merujuk beberapa alasan. Salah satunya keberadaan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di belakang pasangan yang diusung empat partai, termasuk PAN, PKB dan PPP.

BACA JUGA: Ingat, JPO Layak dan Manusiawi Jadi Tanggung Jawab Pemprov DKI

"Kalau ditelaah dan cermati secara mendalam, Agus bukan calon Ayam Sayur. Baik Ahok maupun Anies bukan berhadapan dengan sosok Agus, namun langsung dengan SBY," kata Pangi di Jakarta, Minggu (25/9).

SBY, lanjutnya, langsung turun gunung dan mendampingi Agus. Perlu diingat, mantan presiden dua periode itu menurutnya seorang ahli strategi sekaligus guru politik Agus di lapangan.

BACA JUGA: Pedas! Ruhut Dicap Bukan Siapa-siapa Tanpa Demokrat

Alasan kedua, Agus lulusan Akmil terbaik dengan intilegensi yang menonjol. Anak sulung SBY itu bisa menjadi idola baru pemilih kritis dan role model pemimpin ke-kinian. "Agus juga akan mendapat simpati dari kalangan TNI dan pensiunan," tukas Pangi.

Sementara sosok Syliviana, jam terbangnya di birokrasi tak perlu diragukan. Ia merupakan birokrat Betawi yang paling mengakar (grassroot) saat ini. Pangi memprediksi, bukan tidak mungkin Foke (sapaan Fauzi Bowo) connection kembali mengeliat.

BACA JUGA: Ups, Mobil Toyota Nyemplung di Kali Cideng

"Electoral voternya hampir dipastikan bisa mengambil basis birokrasi dan pemilih pemula. Sylvia representasi PNS yang tidak puas di rezim Jokowi- Ahok atau Ahok-Djarot, sehingga akan mencari sosok antitesis dan itu salurannya ada di pasangan Agus-Sylviana," paparnya.

Alasan ketiga, partai pengusung Agus-Sylviana, seperti PAN dan PKB, membuat pasangan itu mendapat limpahan elektoral dari ormas terbesar di Indonesia seperti Muhammadiyah dan NU. Keempat, basis pemilih pasangan ini masuk via segmen pemilih pemula, mewakili suara ibu-ibu dan anak anak muda.

Kelima, dalam dunia digital demokrasi (proxy war), Agus juga bakal didukung media mainstream. Dan SBY, tentu akan mengeluarkan segala resources-nya termasuk media, sehingga financial fair play terbangun. 

"Agus punya kanal dan didukung banyak media. SBY itu komisaris utama di perusahaan yang menaungi beberapa media," ujar alumnus Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas ini.

Keenam, lanjut Pangi, perilaku pemilih (voting behavioral). "Kalau membaca data BPS pemilih imigran Jawa Timur  dan Jawa Tengah cukup besar, kemungkinan akan menjatuhkan pilihan karena faktor daerah hingga pada akhirnya memilih Agus," ujarnya.

Terakhir, dalam kontestasi elektoral butuh amunisi modal logistik pilkada dan finansial yang kuat. "Demokrat dan SBY sudah mempertaruhkan karier militer Agus. Ini tidak main-main. Saya yakin seluruh kader demokrat bekerja keras dan all out habis, bersatu memenangkan Agus-Sylviana," pungkas Pangi. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengapa Harus Mas Agus, Bukan Ibas...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler