jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedy Kurnia Syah menjelaskan alasan Puan Maharani layak maju menjadi calon presiden (capres) 2024.
Menurut Dedy, struktur PDIP solid mendukung Puan Maharani. Hal itu ditunjukkan dengan fakta bahwa mayoritas pemilih Puan adalah pemilih partai politik, dalam hal ini PDIP.
BACA JUGA: Pengamat Sebut Puan Sosok Berkualitas dari PDIP, Layak Maju Capres 2024
“Kami melihat dari struktur parpol, pemilih terbesar Puan Maharani adalah pemilih partai politik. Itu sudah confirm. Siapa pun yang diusung PDIP besar kemungkinan kader akan solid mendukung,” kata Dedy dalam sebuah talkshow di Apa Kabar Indonesia Malam pada Kamis (14/7/2022).
Menurut Dedy, soliditas kader itu juga yang membuat PDIP bisa memenangkan pemilu dua kali berturut-turut pada 2014 dan 2019.
BACA JUGA: Ditemani Mbak Puan, Erick Thohir Beri Dukungan untuk Timnas Basket
Di sisi lain, Dedy melihat ketokohan Puan Maharani yang dekat dengan kelompok-kelompok tradisional.
Hal itu pun sesuai dengan karakteristik dari PDIP yang memiliki jargon partainya wong cilik.
BACA JUGA: DPR Soroti Rencana Pemberian Label BPA di Galon Air Minum Oleh BPOM
“Kita bisa cek di mana daerah pemilihan Puan Maharani itu berada, di daerah Jawa, lebih banyak nilai-nilai tradisional dan Puan bisa keluar dari dapilnya sebagai anggota parlemen dengan suara terbanyak. Ini kan juga catatan," ujar Dedy.
Lebih lanjut, Dedy juga menilai Puan tak memiliki persoalan dengan adanya dikotomi gender.
Sebab, menurutnya banyak daerah-daerah di Indonesia yang ramah terhadap kepemimpinam perempuan.
Dedy memprediksi bisa saja kemenangan Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2014 terulang kembali andai Puan jadi diusung PDIP sebagai capres 2024 mendatang.
“Misalnya yang terjadi di 2014, siapa kira-kira yang bisa mengira Prabowo akan terjungkal di 2014? Hampir semuanya tidak mengira, hampir semuanya begitu Presiden Jokowi muncul pada saat itu maka situasinya berubah,” ujar Dedi.
Dedy jiga mengataka dikotomi selama ini yang mengatakan elektabilitas rendah dan semacamnya itu hanya propaganda sebelum masa keterusungan.
“Begitu pencalonan sudah dimulai, kemudian PDIP sudah menentukan siapa yang akan diusung maka persoalan elektabilitas akan berubah dengan siginifikan," tegas Dedy Kurnia.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari