jpnn.com, JAKARTA - Rapat kerja (Raker) perdana Komisi X DPR RI dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menarik perhatian para politikus.
Mereka penasaran dengan sosok Nadiem Makarim, bekas bos Gojek ini hingga dipilih Presiden Jokowi untuk membenahi dunia pendidikan di tanah air.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Kesal Masih Ada Lelang Proyek di November
Saking penasarannya, 27 anggota DPR RI mencecar Nadiem Makarim dengan berbagai pertanyan. Ada yang mengkritisi, banyak juga memuji.
"Saya ini penasaran sekali dengan program kerja Mas Nadiem. Makanya saya bilang ke pimpinan ayo cepat-cepat undang Mendikbud. Saya pengin tahu seperti apa ini rancangan sistem pendidikan di Indonesia," kata Rano Karno, anggota Komisi X dari Fraksi PDIP dalam raker perdana, Rabu (6/11).
BACA JUGA: Nadiem Makarim Sebut Tugasnya Bukan Tukang Pembuat Aplikasi
Saat pemaparannya, Nadiem Makarim meminta kepada seluruh Komisi X untuk bersabar menunggu dia belajar. Namun Nadiem berjanji akan belajar dengan cepat. Dia juga memohon agar Komisi X mau membimbing dia agar menjadi pemimpin yang bijak.
"Saya mohon bapak-bapak dan ibu-ibu anggota dewan untuk bersabar menunggu saya belajar. Biar bagaimanapun saya di sini mewakili generasi muda di tanah air. Jangan patahkan semangat generasi muda yang ingin memajukan Indonesia," ucapnya.
BACA JUGA: Jokowi Minta Nadiem Makarim Buat Terobosan Soal SDM
Menanggapi itu Ketua Komisi X Syaiful Huda mengatakan, pihaknya akan berusaha bersabar menunggu Nadiem Makarim. Namun, dia tetap meminta harus ada target kapan Nadiem bisa melakukan lompatan seperti yang dijanjikannya.
BACA JUGA: Berita Duka, Ferdi Salim Meninggal Dunia, Di Sampingnya Ditemukan Botol Berisi Cairan Biru
"Ini baru awal raker sudah 27 anggota dewan yang pengin bertanya. Sepertinya tidak bisa dijawab Mas Nadiem hari ini karena tadi beliau izin mau ada acara pukul 15.00. Pertanyaannya dijawab di pertemuan berikutnya, toh nanti Komisi X akan rajin mengundang Mas Nadiem raker," tandas politikus PKB ini. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad