MASA Bidik Produksi 10 Juta Ban Mobil

Senin, 12 Maret 2012 – 11:47 WIB
JAKARTA - Produsen ban lokal terbesar, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) bakal mulai menanam lahan karet 1.200 ha sepanjang 2012-2013.  Penanaman lahan karet seluas itu ditarget mulai menyumbang pendapatan  perseroan pada 2017. Ini sekaligus menandai rencana manajemen  merealisasikan aktivitas bisnis ke hulu. ”Rencana kami itu tidak  main-main. Kami telah menyiapkan segalanya dengan amat matang dan  terukur,” tutur Pieter Tanuri, President Direktur MASA, di Jakarta.
 
Saat ini perseroan melalui anak perusahaannya yakni PT Multistrada  Agro Internasional (MAI) telah memiliki lahan konsesi IUPHHK-HTI  seluas kurang lebih 33 ribu ha. Karena itu, perseroan telah menyiapkan  biaya investasi awal senilai 26 persen dari hasil right issue Rp 400  miliar. ”Kami rasa soal investasi pendanaan masih cukup. Kalau nanti ada penambahan bisa saja dilakukan,” tukas Pieter.
 
Pieter melanjutkan rencana terjun ke hulu itu merupakan strategi  perseroan mengintegrasikan bisnis model bisnis dari hilir. Maklum,  manajemen memiliki dua bisnis yakni manufaktur ban dan perkebunan  karet. Nah, dengan rencana tersebut agresifisitas perseroan  meningkatkan produksi ban semakin terjamin menyusul ketersediaan  pasokan ban dengan harga dan kualitas yang kompetitif dari anak perusahaan. ”Makanya, kami harus amankan pasokannya,” imbuh Pieter.

Memang harga karet saat ini terus berfluktuatif. Di mana sepanjang  2010-2011 sempat melaju dari USD 2,5 per kilogram menjadi USD 4,95 per  kilogram dan mencapai puncaknya Februari 2011 yang mencapai hampir USD  6 per kilogram. Setelah itu harga karet terus mengalami fluktuasi dan  turun hingga USD 3,19 per kilogram. Hal inilah yang membuat perseroan  melakukan perlindungan risiko atas ketersediaan dan harga bahan baku  utama karet. “Kami membidik tambahan kapasitas produksi ban menjadi 35 ribu ban per hari. Pada 2013 sudah memproduksi 10 juta ban mobil  per  tahun dan 5 juta ban motor per  tahun. Kondisi ini harus diimbangi  jaminan ketersediaan pasokan yang stabil dan jangkauan pemasaran yang  kuat,” tambah Pieter.

Sepanjang kuartal tiga 2011, perseroan sukses membukukan penjualan Rp  2,08 triliun atau tumbuh 36,51 persen dibanding periode 2010.  Pencapaian itu melampaui penjualan full year 2010 dikisaran Rp 2,01  triliun. Penjualan naik berimbang baik di pasar ekspor maupun pasar  lokal. Penjualan ekspor tumbuh 37 persen menjadi Rp 1,54 triliun sementara penjualan di pasar lokal tumbuh 36 persen menjadi Rp 535 miliar.
 
Solidnya kinerja penjualan itu membuat laba kotor perseroan tumbuh  23,71 persen atau senilai Rp 385,22 miliar, dibanding periode 2010.  Sedangkan, laba usaha tercatat senilai Rp 203,62 miliar tumbuh 16,64  persen dibanding edisi 2010 di level Rp 174,57 miliar, laba bersih  MASA tumbuh solid 18,51 persen menjadi Rp 136,25 miliar. “Tahun 2012 MASA menargetkan pertumbuhan penjualan mencapai 30 persen, hal ini  meneruskan pertumbuhan penjualan eksponensial yang terus dibukukan  perseroan dalam 5 tahun terakhir,” tutup Pieter. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wika Fokus Hunian Vertikal

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler