Masa Depan IPL di Tangan Tim Empat

Senin, 05 Agustus 2013 – 07:26 WIB

jpnn.com - JAKARTA--PSSI segera bertindak cepat menyusul usulan mengejutkan dari dua klub kontestan Indonesian Premier League (IPL), Persiba Bantul dan Semen Padang, untuk membubarkan liganya sendiri. Induk organisasi tertinggi sepak bola tanah air itu sudah membentuk Tim Empat yang akan mengevaluasi apa yang sebenarnya terjadi di IPL.

Tim Empat itu beranggotakan empat personel. Mereka adalah Sekjen PSSI Joko Driyono, Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan, Ketua Komite Bidang Kompetisi PSSI Erwin Dwi Budiawan, dan Ketua Komite Wasit PSSI Robertho Rouw.

BACA JUGA: Monaco tak Rugi Beli Falcao

"Tim akan mengevaluasi semua persoalan di IPL. Hasil evaluasi nanti berupa rekomendasi keputusan yang bisa diambil Komite Eksekutif," kata Joko.

"Tim ini dibentuk agar Komite Eksekutif bisa segera mengambil keputusan secepatnya. Paling tidak seminggu setelah rekomendasi disampaikan. Rencananya kami akan mengeluarkan rekomendasi Senin (5/8)," lanjut Joko.

BACA JUGA: Inter Digunduli Valencia Empat Gol Tanpa Balas

Seperti diketahui, dalam rapat pertemuan dengan PSSI Jumat (2/8) lalu, Persiba dan Semen Padang mengusulkan agar IPL dihentikan sebelum masuk ke putaran kedua akhir bulan ini. Alasannya, dari sisi regulasi, keuangan, dan operator, IPL dinilai sudah tidak berjalan dengan baik sampai dengan akhir putaran pertama pada 7 Juli lalu.

Misalnya regulasi WO yang tidak konsisten. Terutama WO yang berkali-kali dilakukan Persibo Bojonegoro tapi tidak pernah ada sanksi tegas dari operator IPL, PT LPIS (Liga Prima Indonesia Sportindo).

BACA JUGA: Bekuk Arsenal, Galatasaray Juara Emirates Cup

Alasan kedua adalah soal keuangan. Saat ini klub dan pengelola kompetisi sedang mengalami kesulitan. Akibatnya, banyak klub yang tidak serius memaksimalkan tim untuk menjalani kompetisi. Bahkan, banyak wasit yang gajinya tidak dibayar.

Joko mengungkapkan, penghentian kompetisi yang sempat menjadi rival Indonesian Super League (ISL) itu tidak bisa sembarangan. Sebab, mereka bisa dianggap melanggar amanat Kongres PSSI. Dalam kongres memang disepakati bahwa ISL dan IPL harus dilanjutkan sampai rampung.

"Ini seperti buah simalakama bagi kami. Amanat kongres menyebutkan bahwa kompetisi tidak boleh berhenti di tengah jalan. Tapi klub meminta berhenti dan kompetisi dalam kondisi kritis," kata mantan CEO PT Liga Indonesia tersebut.

Dalam rapat tersebut, sejatinya tidak semua klub-klub IPL yang berjumlah 16 tim datang. Persebaya Surabaya yang tidak datang termasuk yang menolak rencana penghentian IPL.

Menurut CEO Persebaya Cholid Ghoromah, penghentian kompetisi berarti melanggar amanat Kongres PSSI. Persibo yang juga tidak datang bersuara serupa. Menurut CEO Persibo Lukman Wafi, usul penghentian itu tak akan mencuat kalau saja PSSI tidak bersikap diskriminatif. (aga/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ranomi Bangga Jadi Duta Unicef


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler