Masa Kejayaan Bitcoin Telah Selesai? Temukan Jawabannya di Sini

Rabu, 21 Juli 2021 – 23:00 WIB
Ilustrasi bitcoin. Foto: Philippe Lopez/AFP

jpnn.com - Awal tahun 2021 industri crypto disambut dengan berbagai informasi positif mengenai harga Bitcoin dan altcoin lainnya.

Menurut Coinmarketcap, Bitcoin bahkan sempat menyentuh harga tertingginya yang baru senilai $64.863 pada April 2021.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Siti Fadilah Sebut Berita Ini Memalukan, Jokowi Kecewa, Luhut Langsung Beri Perintah Khusus

Kenaikan harga Bitcoin ini tidak lepas dari peran investor institusi yang menaruh kepercayaan lebih terhadap raja aset kripto tersebut.

Contohnya saja Tesla yang membeli Bitcoin dan menerima aset tersebut untuk pembelian mobil Tesla.

BACA JUGA: Paraguay Bakal Legalkan Bitcoin Sebagai Mata Uang Resmi?

Namun, volatilitas Bitcoin dan kripto lain yang masih terbilang tinggi pada akhirnya membuat aset ini tidak selamanya memperoleh harga yang mengesankan.

Menuju akhir paruh pertama 2021, tepatnya di bulan Mei harga aset yang diciptakan Satoshi Nakamoto ini terus turun, dan pada Juli harganya stagnan di bawah $40.000 bahkan sempat menyentuh $31.000 pada 22 Juni 2021.

BACA JUGA: Wow, Harga Bitcoin Naik Rp570 Juta Dalam Sebulan Terakhir

Turunnya harga Bitcoin ini sedikit banyak disebabkan oleh sentimen negatif terkait aset ini.

Misalnya Elon Musk yang sempat memberhentikan penerimaan Bitcoin untuk Tesla karena dianggap tidak ramah lingkungan.

Kemudian investor baru yang mudah panik dan terjebak dalam FOMO, Menteri Keuangan Amerika Serikat yang dikabarkan segera menuntut beberapa institusi keuangan besar akibat menggunakan crypto sebagai alat pencucian uang.

Kemudian ada pula kabar yang menyatakan jika hash rate yang berhubungan dengan mining Bitcoin turun hingga 40 persen karena ada pemadaman listrik massal di Xinjiang, China.

Turunnya harga Bitcoin ini pun diikuti oleh altcoins lain seperti Ethereum dan Binance Coin.

Walau Bitcoin kehilangan harga hingga setengahnya dari harga tertingginya sepanjang masa, sejatinya Bitcoin telah berhasil memperoleh kenaikan yang mengesankan.

Hal tersebut dikemukakan oleh analis dari ARK Investment yang menyatakan bahwa kenyataannya dalam satu tahun Bitcoin telah naik lebih dari 400 persen jika melihat dalam jangka waktu tahunan.

Melihat persentase kenaikan Bitcoin yang baik tetapi harga yang stagnan dan cenderung turun, membuat banyak pengguna crypto pun menerka-nerka.

Benarkah era kenaikan crypto atau biasa dikenal dengan bullish usai dan diganti dengan era penurunan crypto atau dikenal dengan bearish tiba?

Kupas Tuntas Kondisi Crypto di Coinfest Bull vs Bear

Menjawab pertanyaan tersebut, Coinvestasi sebagai media yang rutin mengabarkan mengenai perkembangan industri crypto dari tahun 2017 mengadakan Coinfest untuk keempat kalinya.

 

Coinfest merupakan acara yang hadir untuk memberikan informasi dan menjawab ragam pertanyaan seputar market cryptocurrency yang diisi oleh berbagai narasumber ahli di bidangnya.

Khusus Coinfest tahun ini tema yang diangkat adalah Bull vs Bear yang akan memberikan perspektif menarik mengenai kondisi pasar crypto saat ini.

“Di acara Coinfest Bull vs Bear ini, kita akan coba kupas tuntas analisa market crypto di 2021. Apakah masih akan melanjutkan Bullrun atau kita akan masuk ke market bearish,” kata Felita Setiawan, Project Officer Coinfest Id.

Acara ini didukung oleh berbagai bursa crypto terkemuka, di antaranya adalah PINTU, ZIPMEX dan Triv.

Selain itu, Coinfest juga didukung berbagai komunitas crypto tanah air seperti Indonesia Paham Bitcoin, Trading Bareng dan lain sebagainya.

Coinfest tahun ini masih akan dilangsungkan secara online via Youtube Coinvestasi pada Sabtu, 24 Juli 2021 pukul 10.00 WIB- 12.00 WIB.

Bagi para penggemar crypto yang ingin menonton acara ini bisa melakukan registrasi terlebih dahulu di Coinfest.Id, sebab dengan melakukan registrasi berkesempatan untuk mendapatkan hadiah senilai USD250 setara dengan Rp3.624.000 untuk lima orang yang beruntung. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler