Masalah Natuna Bisa Diselesaikan Menggunakan Diplomasi Pintu Belakang

Selasa, 14 Januari 2020 – 06:00 WIB
Kapal perang TNI AL, KRI Karel Sasuit Tubun-356 tergabung dalam gugus tugas penjagaan perairan Kepulauan Natuna, di Kepulauan Riau. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menyebut manuver Tiongkok memasuki Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) RI Natuna, Kepulauan Riau tak akan selesai sampai kiamat. Sebab, Indonesia tidak pernah mengakui klaim Tiongkok dan Tiongkok tak pernah mengakui klaim Indonesia.

Karenanya, Hikmahanto menyarankan adanya backdoor diplomacy atau diplomasi pintu belakang di mana ada tokoh dari Indonesia dengan tokoh dari Tiongkok untuk mencari jalan keluar atas masalah ini.

BACA JUGA: Patroli KRI Usir Kapal Tiongkok Keluar Natuna

Dalam diplomasi tersebut, kata dia, harus disampaikan bahwa jangan sampai masalah seperti ini memunculkan sentimen anti-China di Indonesia. Padahal mereka punya kepentingan yang besar di Indonesia.

"Kalau misalnya sampai masyarakat kita marah betul dan mohon maaf, pemerintah tidak bisa mengendalikan terhadap sentimen anti-China ini, yang rugi pemerintah China. Investasi China di Indonesia," kata Hikmahanto usai mengikuti diskusi tertutup di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (13/1).

BACA JUGA: KSP: Masuknya Kapal Tiongkok ke ZEE Indonesia Akan Selalu Berulang

Pesan ini, kata dia, harus sampai ke pemerintah Tiongkok, sehingga mereka tidak terus-terusan bermain dengan klaim mereka di ZEE Indoensia.

"Tidak seperti layangan diulur, ditarik lagi. Nanti sudah mundur kapal-kapalnya, nanti sudah mulai tenang di Indonesia didatangi lagi," ujarnya.

BACA JUGA: Putra Mahkota Uni Emirat Arab Ingin Pulau, Luhut Tawarkan Tanah Mori

Menurutnya, klaim Negeri Tirai Bambu soal sembilan garis imajiner Tiongkok di Perairan Natuna akan terus berlanjut. "(Natuna) itu kan masalahnya karena sembilan garis putus ini," ujarnya.

Dengan kondisi itu, kata dia, tidak akan mungkin ada pembicaraan atau negosiasi antara Indonesia-Tiongkok di ZEE Indonesia. Mereka juga akan terus mencoba menerobos dan tidak mau mundur sejengkal pun dari klaimnya itu.

Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani mnambahkan perkara masuknya kapal Tiongkok ke ZEE Indonesia, selalu berulang setiap tahun. Sebab, Indonesia dan Tiongkok masing-masing saling mengklaim.

"Kita sangat pahami bahwa antara Indonesia dan China soal klaim wilayah ini masing-masing tidak akan bertemu. Karena kita punya indikator atau ukuran yang jelas berbeda," katanya.

Karenanya, peneliti LIPI ini meyakini masuknya kapal-kapal asal Tiongkok akan terus berulang. Namun dia memastikan bicara untuk urusan kedaulatan, Indonesia tidak akan pernah bernegosiasi dengan China. (fat/jpnn)

VIDEO: Megawati Dukung Penuh Cara Jokowi Pertahankan Natuna


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Natuna   Tiongkok   China   ZEE   Diplomasi  

Terpopuler