jpnn.com - JAKARTA– Banyaknya pelanggaran jual beli lisensi klub di Indonesia seperti yang diutarakan oleh BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) tak mau dipusingkan oleh klub yang disebut terlibat Klub menyerahkan masalah pembelian lisensi tersebut ke PSSI dan enggan disalahkan.
Sriwijaya FC adalah salah satu tim yang tim yang mendapatkan lisensi tampil di liga kasta tertinggi setelah membeli nama klub Persijatim FC. Bagi manajemen Sriwijaya FC, apa yang dipermasalahkan oleh BOPI saat ini adalah sesuatu yang sudah kadaluarsa. Pasalanya, proses akuisisi mereka tersebut sudah berlangsung lama.
BACA JUGA: Ilham Udin Sulit Tampil di Pra PON, Ini Alasannya
“Kami sudah berproses dalam sepak bola nasional selama sebelas tahun terakhir. Kalau proses akuisisi yang kami lakukan terhadap tim lama (Persijatim, Red) itu bermasaah, mengapa harus dipermasalahkan saat ini,” kata Achmad Haris, sekretaris tim dengan julukan Laskar Wong Kito itu, kepada Jawa Pos (induk JPNN) kemarin (29/1).
Menurutnya, dalam sebelas tahun berproses dalam pentas sepak bola tanah air itu, tim asal Palembang, Sumatera Selatan ini juga sudah memberikan banyak kontribusi dengan tiga kali mewakili Indonesia di pentas sepak bola Internasional, dua kali tampil di Piala AFC dan sekali menjadi peserta di Liga Champions AFC atau satu level di atas Piala AFC.
BACA JUGA: Fisik Football Manjakan Pecinta Sepak Bola dan Futsal
“Kami bukan hanya peserta sepak bola yang numpang lewat saja di negeri ini, tapi kami sudah menyumbangkan banyak prestasi,” kata Haris. “Kalau memang BOPI mau mempermasalahkan status peralihan lisensi, itu seharusnya untuk klub-klub baru, bukan untuk kami yang sudah berproses lama ini,” kata pria asal Palembang itu. (ben/dkk/jpnn)
BACA JUGA: Didepak Inter, Bek Legendaris MU Akhirnya Pensiun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Si Tukang Gigit Kalahkan Ronaldo
Redaktur : Tim Redaksi