jpnn.com - JAKARTA - Politisi dari PDI Perjuangan, Dedy “Miing” Gumelar, menyebut Mendikbud M Nuh telah mengingkari janji.
Menurutnya, Nuh beserta jajarannya memastikan tak akan ada lagi nama Joko Widodo dalam soal ujian nasional (UN) SMP.
BACA JUGA: Cegah Kekerasan Terulang, Ombudsman Panggil STIP dan Kemenhub
Namun sayangnya, dalam UN mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP yang dihelat Senin (5/5), nama Gubernur DKI Jakarta tersebut masih ditemui dalam soal UN. Bahkan soal dengan huruf braile juga mencantumkan nama Jokowi.
Anggota Komisi X DPR itu menyebut, dengan fakta ini semakin memperlihatkan bahwa kemdikbud dihuni oleh orang-orang yang rendah kredibilitasnya.
BACA JUGA: Revisi dan Penarikan Naskah UN Berakibat Fatal
“Bayangkan, mereka (pejabat Kemdikbud) termasuk wamen dan menterinya berbicara panjang lebar kepada media. Memastikan pelaksanaan UN berjalan baik, nama Jokowi tak ada lagi, tapi kenapa fakta dilapangan bertolak belakang,” ujar Miing kepada JPNN, Selasa (6/5).
Dia juga meragukan penyelidikan yang dilakukan kemdikbud terkait dengan kemunculan nama Jokowi di soal UN SMA. Menurutnya, hingga sekarang Kemdikbud belum mampu menjelaskan dengan terang benderang latar belakang munculnya nama Jokowi tersebut.
BACA JUGA: Mendikbud Jelaskan Nasib Guru TIK
“Belum selesai Kemdikbud memberikan penjelasan mengenai nama Jokowi dalam soal UN SMA, kini Kemdikbud malah bikin masalah baru lagi. Harusnya siapa yang membuat soal kan bisa ditelusuri dengan mudah. Tinggal dia menjelaskan kenapa memilih Jokowi”, tegasnya.
Miing berharap pihak Kemdikbud terutama Nuh mampu bersikap transparan kepada publik. Sehingga masyarakat benar-benar mendapatkan informasi yang jelas dan bukan malah menyesatkan. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal UN Tak Lengkap, Siswa Panik
Redaktur : Tim Redaksi