jpnn.com, JAKARTA - Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO) Paido Siahaan mengatakan sampai saat ini pihaknya aktif memberikan edukasi mengenai fakta-fakta ilmiah produk tembakau alternatif kepada anggota dan perokok dewasa.
“Masih ada opini-opini salah yang berkembang di masyarakat. Kami ingin masyarakat mendapatkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan,” kata Paido.
BACA JUGA: Akui Pernah Berselingkuh, Raffi Ahmad: Gue Kebablasan, Terlalu Liar
Saat ini, produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan snus sudah diberdayakan untuk menekan prevalensi perokok di beberapa negara. Salah satunya adalah Inggris yang mendukung kehadiran produk ini.
“Saya rasa perokok dewasa berhak dan perlu diberikan informasi mengenai produk tembakau alternatif seperti yang dilakukan pemerintah Inggris,” ungkap Paido.
BACA JUGA: Begini Strategi Pemerintah dalam Menghadapi Kasus Fluktuasi di Luar Jawa-Bali
Dukungan Pemerintah Inggris terhadap penggunaan produk tembakau alternatif digencarkan setelah mereka melakukan kajian ilmiah mandiri.
Oleh karena itu, Paido berharap pemerintah Indonesia melakukan langkah serupa.
BACA JUGA: Sambut BI Fast Payment, Anabatic Siapkan Digital Xâformation Platform
Selain itu, pemerintah juga diharapkan bisa mendorong penelitian dari lembaga-lembaga independen, seperti universitas.
Hasil riset tersebut nantinya dapat memperbaiki informasi yang keliru mengenai produk tembakau alternatif di masyarakat.
“Banyak yang menganggap produk ini sama berbahayanya seperti rokok dikarenakan masih sedikit peneliti yang meneliti. Padahal, produk ini sudah terbukti secara ilmiah memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok,” katanya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Tribowo Tuahta Ginting menyebutkan produk tembakau alternatif memang memiliki risiko yang lebih rendah. Namun tidak sepenuhnya bebas risiko.
“Kalau kita mau lihat secara objektif, ya mesti dilihat dari hasil penelitiannya. Di produk tembakau alternatif tidak menghasilkan komponen berbahaya yang dimiliki oleh rokok yang dibakar,” ujarnya.
Untuk itu, Tribowo menyarankan pelaku industri agar memberikan informasi yang komprehensif mengenai produk tembakau alternatif kepada masyarakat.
Produk ini memang ditujukan sebagai substisusi, tapi perlu juga disampaikan mengenai risikonya.
“Informasi yang menyeluruh dibutuhkan agar masyarakat bisa bijak memilih. Intinya harus terbuka soal kandungan dan risikonya serta untung dan ruginya,” tutur Tribowo.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy