Masih Panas, Putin Ungkap Aliran Dana Triliunan ke Wagner dan Prigozhin

Rabu, 28 Juni 2023 – 18:43 WIB
Yevgeny Prigozhin (kiri), salah satu oligark Rusia yang dijatuhi sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat karena kedekatanny dengan Presiden Vladimir Putin (tengah). Foto: Misha Japaridze/AP

jpnn.com, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner mendapat sekitar 2 miliar dolar AS (hampir Rp 30 triliun) dari negara selama setahun terakhir.

Berbicara dengan para prajurit dalam pertemuan di Kremlin, Selasa (27/6), Putin mengatakan Wagner dibiayai melalui Kementerian Pertahanan Rusia, yang mentransfer sekitar 86 miliar rubel (hampir Rp 15 triliun) pada Mei 2022-Mei 2023 untuk gaji tentara bayaran.

BACA JUGA: Kudeta Gagal, Putin Beri Janji Manis kepada Tentara Wagner

Pada saat yang sama, pimpinan Wagner, Yevgeny Prigozhin, memperoleh lebih dari 80 miliar rubel (hampir Rp 14 triliun) melalui perusahaannya Concord yang mendapat pesanan negara.

“Saya berharap dalam pengerjaan ini (pelaksanaan tata tertib negara) tidak ada yang mencuri, atau katakanlah, tidak banyak mencuri, tetapi tentu saja kami akan memeriksa semuanya,” kata Putin.

BACA JUGA: Dituduh Berkhianat, Bos Wagner Bongkar Kebobrokan Rezim Putin

Dia juga mencatat bahwa "lawan" mencoba memanfaatkan percobaan pemberontakan, tanpa menyebut siapa pemberontak yang dimaksud.

Pada 24 Juni 2023, Prigozhin menuduh Kementerian Pertahanan Rusia menyerang para pejuangnya.

BACA JUGA: Putin Sebut Keamanan Rusia Terancam, Halalkan Segala Cara

Tuduhan itu disusul dengan pernyataan pendiri Wagner tentang "Konvoi Keadilan" oleh tentara bayaran yang melintasi perbatasan Ukraina ke Kota Rostov-on-Don di Rusia.

Prigozhin mengatakan anggotanya akan bergerak ke Moskow sehingga mendorong Kremlin memperketat keamanan di seantero negeri.

Kemudian, Prigozhin dan tentaranya memutuskan balik kanan ketika mereka sudah berada 200 kilometer dari Moskow dengan alasan ingin menghindari pertumpahan darah.

Dinas Keamanan Federal menyebut tindakan kelompok Wagner sebagai "pemberontakan bersenjata" dan membuka kasus pidana terhadap Prigozhin, sementara Putin menyebut pemberontakan perusahaan swasta paramiliter sebagai "pengkhianatan". (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler